tirto.id - Kris Hatta ramai jadi perbincangan warganet karena ia mengaku memacari anak di bawah umur. Anak tersebut masih berusia 14 tahun atau 20 tahun lebih muda dari Kris Hatta. Warganet dikejutkan dengan kabar ini, banyak yang menuding Kris Hatta pedofil hingga melakukan child grooming.
Pedofil adalah pelaku tindakan pedofilia, atau kelainan seksual yang menjadikan anak-anak sebagai objek seksual, sedangkan child grooming adalah aktivitas membangun ikatan emosional dan rasa percaya lewat hubungan romantis yang dilakukan orang dewasa kepada anak di bawah umur.
Aktivis yang peduli pada isu perempuan dan anak, Kalis Mardiasih mengategorikan perilaku Kris Hatta sebagai child grooming. Menurut Kalis, child grooming adalah upaya predator untuk memanipulasi korban dan bisa berujung pada kekerasan seksual.
Mengenal Child Grooming?
Child grooming adalah perilaku membangun hubungan emosional dengan anak di bawah umur, dan terkadang keluarga anak, untuk membangun rasa kepercayaan dengan tujuan pelecehan seksual.
Child grooming juga digunakan untuk memikat anak di bawah umur ke dalam berbagai bisnis terlarang seperti perdagangan anak, prostitusi anak, perdagangan seks online, atau produksi pornografi anak.
Kejahatan ini telah dilarang dengan berbagai cara sejak Konvensi Internasional untuk Pemberantasan Perdagangan Perempuan dan Anak, yang disepakati pada tahun 1921 sebagai perjanjian multilateral.
Untuk menjalin hubungan yang baik dengan anak dan keluarga anak, predator anak dapat melakukan beberapa hal: Mereka mungkin mencoba untuk mendapatkan kepercayaan anak atau orang tua dengan berteman dengan mereka, dengan tujuan akses mudah ke anak.
Hubungan saling percaya dengan keluarga akan membuat orang tua percaya pada predator dan tidak akan mudah mempercayai jika predator terbukti melakukan pelecehan seksual pada anak.
Predator mungkin mencari kesempatan untuk memiliki waktu berduaan dengan anak, yang dapat dilakukan dengan menawarkan untuk mengasuh anak; predator juga dapat mengundang anak untuk menginap di rumahnya.
Mereka mungkin memberikan hadiah atau uang kepada anak tersebut untuk ditukar dengan kontak seksual. Umumnya, mereka menunjukkan pornografi kepada anak, atau membicarakan topik seksual dengan anak, dengan harapan agar anak mudah menerima tindakan tersebut, sehingga menormalkan perilaku tersebut.
Mereka mungkin juga terlibat dalam pelukan, ciuman, atau kontak fisik lainnya, bahkan ketika anak tidak menginginkan.
Pedofil dan predator bisa menggunakan online grooming atau child grooming secara online untuk melakukan kejahatan perdagangan seks dunia maya. Setelah pedofil mendapatkan kepercayaan dari orang tua atau kerabat korban, eksploitasi seksual online akan terjadi.
Siapa Kris Hatta?
Kris Hatta adalah seorang aktor Indonesia yang lahir pada 26 Juli 1988 (usia 34 tahun pada 2022). Ia mengawali karier lewatsinetron Hidayah pada 2006. Ia kemudian membintangi film pertamanya, Love and Edelweiss pada 2010, kemudian kariernya berlanjut ke layar kaca melalui berbagai judul sinetron dan FTV.
Pria bernama lengkap Krisdian Topo Khuhatta ini pernah viral karena beberapa kali ganti agama. Ayahnya beragama Buddha, sementara sang Ibu beragama Kristen. Kris semula menganut Kristen dan resmi menjadi mualaf pada 2015 saat menikahi Hilda Vitri. Kemudian 2019, ia kembali memeluk agama Kristen.
Pernikahan Kriss Hatta dan Hilda Vitria Khan sempat membuat heboh. Kriss menegaskan dirinya sudah menikah dengan Hilda pada 2015, namun Hilda tidak mengakui dan menyebut pernikahan tersebut palsu. Saat itu, Hilda dikabarkan tengah menjalin hubungan dengan Billy Syahputra.
Setelah cerai dari Hilda Vitria, Kriss Hatta pacaran dengan Rachel Aliya. Hubungan itu kandas pada Desember 2019. Kemudian Juli 2020, ia dikabarkan dekat dengan Hana Hanifah yang langsung putus setelah ada isu prostitusi yang menimpa Hana.
Lama tak terdengar kabarnya, Kris Hatta kembali membuat heboh karena berpacaran dengan artis sinetron pendatang baru yang masih berusia 14 tahun. Perbedaan umur yang mencapai 20 tahun menuai reaksi dari warganet dan sejumlah aktivis.
Editor: Iswara N Raditya
