tirto.id - Ketua KPUD DKI Jakarta, Sumarno buka suara terkait macetnya mikrofon Anies Baswedan dalam debat terakhir calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Jumat (10/2/2017) malam. Dia menegaskan bahwa kejadian itu murni masalah teknis dan tak berhubungan dengan hal lainnya.
"Masalah teknis semata. Oleh karena itu, Pak Anies diberi kesempatan lagi untuk mengulang jawabannya, kan?" kata Sumarno kepada Antara, Sabtu (11/2).
Ia mengatakan bahwa tim teknis telah berkali-kali memeriksa audio dan kelengkapan pendukung lainnya sebelum debat berlangsung.
"Ya sudah dicek berkaki-kali," tuturnya menegaskan.
Dalam sesi debat terakhir tadi malam, tepatnya saat Anies menjawab pertanyaan perihal masalah perumahan, secara tak terduga, mikrofon yang dipakainya tak berfungsi atau macet.
Meski demikian, Anies tetap melanjutkan jawabannya. Saat itu Anies memaparkan jawaban penting namun sayangnya tidak terdengar penonton televisi. Moderator, Alfito Gintings, akhirnya memberi kesempatan Anies mengulang jawabannya di akhir debat.
Berikut petikan jawaban Anies: "Bukan tidak mampu beli rumah, tapi tidak mampu mencari uang muka. Impian terbesar adalah punya rumah. Kami punya skema pendanaan dari bank. Masalah bukan pada kredit, tapi mereka punya masalah kesulitan membayar DP-nya," tutur Anies.
"Solusi yang kami tawarkan, kerjasama dengan bak. Kredit tanpa DP. Mereka menabung selama enam bulan secara konsisten. Setelah itu menjadi DP," lanjut Anies.
Jawab Anies menanggapi pertanyaan Djarot soal pembelian rumah tanpa uang muka.
Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 akan jatuh pada tanggal 15 Februari 2017, Pilkada DKI Jakarta juga akan diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Pasangan nomor urut satu adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN.
Pasangan nomor urut dua adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem.
Pasangan nomor urut tiga adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto