Menuju konten utama

KPK Dorong Pers Investigasi Gaya Hidup Pejabat Indonesia

Investigasi gaya hidup para pejabat bertujuan agar publik dapat mengetahui pola hidup pejabat di Tanah Air.

KPK Dorong Pers Investigasi Gaya Hidup Pejabat Indonesia
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata (kanan) didampingi Juru Bicara KPK Febri Diansyah (kiri). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta pers menjadi alat pengontrol dalam membantu lembaga antirasuah memberantas korupsi, salah satunya dengan melakukan liputan investigasi terhadap gaya hidup para pejabat.

"Saya sampaikan kepada teman-teman pers agar jangan hanya memuat berita atau meliput operasi tangkap tangan, tetapi coba melakukan investigasi gaya hidup pejabat," ungkap Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (4/8/2017), dikutip dari Antara.

Lebih lanjut Marwata menjelaskan, dilakukannya investigasi gaya hidup para pejabat bertujuan agar publik dapat mengetahui pola hidup pejabat di Tanah Air.

Apabila para pejabat penyelenggara pemerintahan diawasi dan dipantau secara rutin gaya hidup-nya, kata dia, tentu mereka akan merasa tidak nyaman.

Baca: Berteriak di Telinga Koruptor

Marwata juga menekankan bahwa pemberantasan korupsi harus dimulai dengan membiasakan gaya dan pola hidup yang baik dan benar oleh setiap individu.

Dia mengakui, sampai sejauh ini, langkah pencegahan korusp yang dilakukan KPK belum memberikan dampak yang sangat signifikan.

Sebelumnya, kinerja KPK mendapat tingkat kepuasan cukup tinggi dari masyarakat, menurut hasil survei dari Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Polling Center.

"Dari jawaban yang diberikan responden, kepuasan terhadap kinerja KPK cukup tinggi dan stabil," kata Program Manajer Divisi Kampanye ICW, Siti Julian Tari, dikutip dari Antara, Kamis (3/8/2017).

Lebih lanjut Siti menjelaskan, dari 1.819 responden yang diajukan pertanyaan, sebanyak 12 persen menjawab sangat puas, 58 persen menjawab puas, 24 persen menjawab tidak puas, dan hanya dua persen yang menjawab sangat tidak puas.

Alasan para responden menjawab puas dan sangat puas itu, kata Siti adalah karena banyaknya koruptor yang ditangkap dan diadili KPK.

Baca juga artikel terkait KORUPSI atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto