tirto.id - Korea Utara telah melepaskan sebuah rudal balistik di utara Jepang, kata pemerintah Korea Selatan dan Jepang. Rudal tersebut diperkirakan telah mencapai ketinggian sekitar 770 km (478 mil) dan menempuh jarak sekitar 3.700 km, kata militer Korea Selatan.
Rudal balistik Korea Utara terbang di atas pulau Hokkaido di Jepang sebelum mendarat di Samudra Pasifik, kata beberapa pejabat, dikutip dari BBC, Jumat (15/9/2017).
Militer Korea Selatan mengatakan bahwa peluncuran rudal terbaru tersebut terjadi di Pyongyang tepat sebelum pukul 07.00 waktu setempat pada Jumat atau pukul 22.00 GMT pada Kamis (14/9/2017.
Bulan lalu, Korea Utara juga menembakkan rudal ke Jepang di tempat yang disebut oleh Tokyo sebagai "ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya" ke negara tersebut.
Roket terbaru ini terbang jauh lebih tinggi dan lebih jauh dari rudal yang ditembakkan pada tanggal 29 Agustus lalu, yang menempuh jarak 2.700 km (1.678 mil) dan mencapai ketinggian maksimum sekitar 550 km.
Ini adalah tes rudal pertama yang dilakukan Korea Utara sejak sanksi baru diberlakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (11/9/2017), menyusul uji coba nuklir keenam Pyongyang.
Komando Pasifik AS mengatakan bahwa penilaian awal uji "mengindikasikan peluncuran rudal balistik jarak menengah (Intermediate Range Ballistic Missile/IRBM)".
Pengamat telah mencatat bahwa rudal terbaru tersebut terbang cukup jauh untuk mencapai wilayah Guam di AS, yang berjarak 3.400 km dari Pyongyang.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa roket tersebut terbang di atas Hokkaido sebelum menceburkan diri di Samudera Pasifik di sebelah timur Jepang.
Dia mengatakan bahwa masyarakat setempat kemudian diberi peringatan untuk berlindung saat sirene serangan terdengar. Yoshihide menambahkan bahwa insiden tersebut merupakan tindakan provokasi yang "tidak dapat ditolerir”.
Peluncuran Jumat ini, yang serupa dengan bulan lalu, terjadi setelah Korea Utara secara eksplisit mengatakan akan melakukan tes lebih lanjut.
Pada Kamis, Pyongyang telah mengancam untuk "menenggelamkan Jepang dan mengubah Amerika menjadi abu" sebagai pembalasan terhadap sanksi PBB yang baru.
Menanggapi peringatan rudal hari ini, militer Korea Selatan melakukan latihan rudal balistik di Laut Jepang, yang dikenal sebagai Laut Timur, kantor berita Yonhap melaporkan.
Sementara itu, istana presiden Korea Selatan, The Blue House, telah menyerukan sebuah pertemuan Dewan Keamanan Nasional yang mendesak.
Dewan Keamanan PBB pun dijadwalkan akan bertemu pada hari Jumat atas permintaan Jepang dan AS, untuk membahas tindakan terakhir Korut.
Akhir bulan lalu, Korea Utara menembakkan rudal Hwasong-12 ke melintasi wilayah Jepang yang dikatakan Pyongyang sebagai "langkah awal" operasi militer di Pasifik.
Hwasong-12 juga melintasi Hokkaido yang memicu peringatan publik untuk berlindung, sebelum mendarat di Samudra Pasifik Utara 1.180 kilometer dari pantai Jepang.
Awal bulan ini Pyongyang mengatakan telah menguji bom hidrogen - perangkat yang berkali-kali lebih kuat daripada bom atom - yang dapat dimasukkan ke rudal jarak jauh.
Dewan Keamanan PBB berulang kali mengecam Korea Utara atas tindakannya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari