Menuju konten utama

Korban Banjir dan Longsor Garut-Sumedang Capai 20 Orang

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, terdapat 20 korban tewas akibat banjir dan longsor di Garut dan Sumedang, Jawa Barat. Sementara itu, pemerintah juga telah menyiapkan tempat pengungsian bagi 517 warga Garut yang rumahnya rusak diterjang banjir.

Korban Banjir dan Longsor Garut-Sumedang Capai 20 Orang
Warga mengumpulkan barang-barang dari puing bangunan rumah yang roboh akibat diterjang banjir bandang aliran Sungai Ciamanuk di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (21/9). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

tirto.id - Korban tewas akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, hingga Rabu (21/9/2016) sore, tercatat sebanyak 20 orang. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai mengikuti Rapat Terbatas di Kantor Presiden Jakarta mengemukakan bahwa data terakhir yang ia peroleh, terdapat 17 korban tewas di Garut dan tiga di Sumedang.

Terkait bencana banjir dan longsor ini, Mensos Khofifah mengaku dirinya akan langsung ke Garut dan kemudian melanjutkan ke Sumedang. Ia berencana mengecek penanganan korban secara langsung dan memberikan bantuan pemerintah terhadap keluarga korban tewas. "Memberikan bantuan kematian dari pemerintah untuk mereka yang telah diidentifikasi, baik di Garut maupun di Sumedang," jelasnya.

Khofifah juga menyatakan kedatangannya akan bertemu dengan para korban yang mengungsi di tempat-tempat pengungsian guna mengetahui apa sudah ditangani dengan layak. "Di pengungsian, saya akan cek tim dapur umum, prinsipnya jangan sampai ada yang tidak terpenuhi," jelasnya. Selain itu, tim khusus yang menangani trauma pun sudah diberangkatkan.

Terkait bantuan perbaikan rumah bagi korban banjir dan longsor, Khofifah menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Saya sudah komunikasikan dengan Kemenpupera. Sudah kirim tim juga, sudah koordinasi dan dirjennya sudah ke lapangan, pasti akan dilakukan identifikasi," katanya.

Khofifah menatakan berdasarkan pengalaman di daerah lain yang mengalami bencana longsor, kecenderungannya akan dicarikan relokasi terdekat. "Selebihnya saya akan koordinasi dulu dengan pemda Garut dan Sumedang," kata Khofifah.

Warga Garut Mengungsi

Terkait korban banjir bandang, menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut diperkirakan sebanyak 517 warga dari tujuh kecamatan akan mengungsi karena rumahnya rusak diterjang banjir. Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Garut, Dadi Djakaria di Markas Kodim 0611 Garut, Rabu.

Ia menuturkan korban banjir akan mengungsi di markas Komando Resor Militer (Korem) 062 Tarumanagara Garut, salah satu wilayah yang aman dari ancaman bencana banjir.

Seluruh kebutuhan pengungsi, kata dia, sudah disiapkan seperti kebutuhan selimut, pakaian termasuk makan sudah dibangun dapur umum. "Dapur umum kita sudah bangun di Markas Korem untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi, pagi, siang dan malam," katanya.

Dadi menyampaikan, Pemerntah Kabupaten Garut telah menetapkan Tanggap Darurat atau menanggulangi para korban bencana tersebut selama tujuh hari. "Tanggap darurat berlaku sampai tujuh hari," katanya.

Terkait masyarakat yang ingin kembali ke rumahnya, Dadi mengimbau untuk tetap hati-hati karena hujan masih akan terjadi mengguyur wilayah Garut. “Jika turun hujan, sebaiknya masyarakat mengungsi ke tempat lebih aman untuk menghindari bahaya bencana terebut,” tegasnya.

Selain itu, masyarakat diminta untuk tetap hati-hati karena curah hujan hingga September dan Oktober masih terjadi tinggi.

Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bencana banjir dan longsor di Garut dan Sumedang akibat hujan berintensitas tinggi dan berdurasi panjang, ditambah tingginya tingkat kerentanan.

Banjir bandang itu menerjang daerah Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, Kabupaten Garut pada Rabu, pukul 01.00 WIB.

Meluapnya Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri secara cepat, kata dia, menyebabkan banjir bandang hingga ketinggian 1,5-2 meter.

Sementara itu, dalam waktu yang hampir bersamaan terjadi longsor di Desa Cimareme, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (20/9) pukul 22.00 WIB.

Baca juga artikel terkait BANJIR GARUT atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari