Menuju konten utama

Korban Badai Matthew Bertambah 300 Orang

Badai yang menyerang Haiti pada Kamis (06/10/2016) kemarin, datang dengan hujan dan angin berkecepatan 145 mil per jam. Badai Matthew menghancurkan lebih dari 3200 rumah menyebabkan 15 ribu orang terlantar. Tidak hanya itu, badai juga menumbangkan pepohonan dan menenggelamkan hewan.

Korban Badai Matthew Bertambah 300 Orang
Seorang perempuan melindungi dirinya sendiri dari hujan ketika Badai Matthew mendekat di Les Cayes, Haiti, Senin (3/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Andres Martinez Casares/cfo/16

tirto.id - Jumlah korban badai Matthew di Haiti kini telah bertambah hingga 330 orang pada Jumat (07/10/2016) berdasarkan laporan dari The Guardian. Kewaspadaan ditingkatkan setelah badai dilaporkan mendekati Florida.

Badai yang menyerang Haiti pada Kamis (06/10/2016) kemarin, datang dengan hujan dan angin berkecepatan 145 mil per jam. Badai Matthew menghancurkan lebih dari 3200 rumah menyebabkan 15 ribu orang terlantar. Tidak hanya itu, badai juga menumbangkan pepohonan dan menenggelamkan hewan.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengestimasi lebih dari satu juta warga Haiti terkena dampak bencana alam ini dan ribuan korban membutuhkan penanganan medis. IFRC telah menyumbangkan 5.8 juta euro untuk bantu menyediakan penampungan, obat-obatan dan air bersih.

Daerah yang terkena hantaman badai paling parah seperti Grand’Anse dan Sud cukup sulit dijangkau karena beberapa hambatan, yakni banjir, tidak adanya jaringan komunikasi, dan lumpuhnya jembatan utama menuju wilayah tersebut. “Beberapa lusin” korban meninggal di kota Les Anglais, Sud dan pedalaman Chantal, menyumbang korban meninggal sebanyak 90 orang.

Masih di wilayah Sud, kota lain yaitu Les Cayes yang disebut kota pelabuhan juga dilaporkan lumpuh akibat badai. “Situasi di Les Cayes sungguh mengerikan. Kotanya banjir, pohon tumbang di mana-mana, sungguh sulit untuk bergerak,” tutur Wakil Walikota Claudette Regis Delerme.

Terkait dengan itu, Kepala Direktorat Perlindungan Sipil Negara Marie Alta Jean-Baptiste memperingatkan, bahwa angka kematian akibat badai Matthew kemungkinan akan meningkat setelah tim penyelamat berhasil menjangkau daerah-daerah yang dilanda. “Kami tahu ada banyak kerusakan yang terjadi di Grand’Anse, dan kami juga tahu telah banyak nyawa yang hilang di sana,” ujarnya.

Kerusakan akibat badai Matthew paling banyak terjadi di beberapa kota juga kampung-kampung nelayan sekitar bagian barat daya Haiti. Badai kemudian melewati semenanjung Tiburon dan kini dikabarkan akan menghantam Miami, Florida. Hujan deras di Miami pada Kamis lalu menandakan badai sudah dekat.

Sementara itu, Gubernur Florida Rick Scott mengingatkan warganya akan badai Matthew yang mematikan dan dapat mengakibatkan tersapunya rumah dan gedung. Ramalan cuaca mengatakan badai akan datang dengan kecepatan angin 165 mil per jam dan dapat menjangkau hingga 65 mil dari pusat badai.

Tidak hanya Gubernur Florida, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston, Texas ikut mengimbau para warga negara Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi datangnya badai di AS, sebagaimana terlansir di Antara.

Para WNI juga diminta untuk dapat memberitahukan perkembangan kondisi pribadi dan keadaan sekitarnya dengan menghubungi pihak KJRI Houston melalui alamat surel info@indonesiahouston.net atau kjrihouston@prodigy.net dan juga melalui nomor KJRI Houston +1346-932-7284.

Baca juga artikel terkait BADAI MATTHEW atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto