tirto.id - PSIS Semarang mesti rela kehilangan salah satu bek andalan mereka, Haudi Abdillah. Pemain yang musim lalu tampil sebanyak 27 kali bersama Mahesa Jenar itu memilih pindah klub lantaran kontraknya bersama PSIS telah berakhir.
Kekecewaan akan perginya bek berusia 25 tahun itu diungkapkan General Manajer PSIS, Wahyu Winarto. Pasalnya, PSIS tak berniat melepas Haudi lantaran dirinya masih dalam rencana Mahesa Jenar untuk mengarungi kompetisi musim depan. Namun, menurut pria yang akrab disapa Liluk itu, ia tak sempat berdiskusi dengan Haudi sehingga disinyalir mantan pemain PSCS Cilacap tersebut telah dihubungi oleh pihak lain untuk bergabung bersama salah satu klub Liga 1.
“Sebenarnya kita tidak melepas Haudi, cuma kita tidak diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan Haudi soal kontrak. Tiba-tiba dia datang langsung pamit di klub lain,” ungkap Wahyu Winarto selaku General Manajer seperti dikutip laman resmi klub, Selasa (8/1/2019).
Grafik penampilan PSIS dalam dua tahun terakhir tak lepas dari kontribusi Haudi di lini belakang. Musim lalu, duetnya bersama Petar Planic membuat Mahesa Jenar hanya kebobolan 42 gol dan berada di posisi 10 klasemen akhir.
Jika dibandingkan dengan tim papan tengah lainnya seperti Bali United, Barito Putera, atau Madura United misalnya, tingkat kebobolan PSIS jelas lebih baik. Bahkan, jumlah kemasukan PSIS sama dengan yang dialami oleh PSM yang berada di peringkat kedua.
Tak hanya itu, Haudi juga menjadi sosok yang membantu PSIS promosi ke Liga 1 pada 2017 silam. Di mana saat itu PSIS mengunci tiket terakhir tim promosi usai mengalahkan Martapura FC.
“Kontrak Haudi memang sudah habis di PSIS. Haudi juga kan aset PSIS, dia asli orang Semarang. Apalagi, dia sudah berjuang bersama PSIS selama dua musim. Tapi kita tidak mau menghalangi jika sudah kemauan Haudi untuk main di luar Semarang,” pungkas Wahyu Winarto.
Editor: Hendi Abdurahman