tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan menyampaikan konsep penataan PKL sementara di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat (3/11/2017) mendatang.
Menurutnya, penataan kawasan tersebut sangat mendesak lantaran banyaknya aduan warga melalui Jakarta Smart City. Apalagi, sejumlah trotoar di Tanah Abang juga telah banyak diokupasi oleh para PKL dan parkir liar.
Untuk itu, ia mengaku telah menginstruksikan Satuan Kinerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait seperti Dishub, Satpol-PP serta Jakarta Smart City, untuk menghimpun data yang akan dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan.
"Kami akan sosialisasikan hari Jumat. Nanti finalisasinya dengan data dari Jakarta Smart City terkait pergerakan traffic juga pergerakan dari manusia yang ada di Stasiun Tanah Abang," ucap Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/20/2017).
"Salah satu yang banyak dikeluhkan oleh rekan-rekan yang aktif di media sosial adalah PKL," ujarnya.
Di sisi lain, Sandi mengatakan bahwa solusi permanen juga akan terus dipikirkan oleh berbagai pihak. Namun, hasilnya akan relatif lebih lama lantaran masih perlu mempertimbangkan banyak aspek mulai dari sosial maupun ekonomi.
Terlebih, ada banyak saran dan masuk ke Pemprov terkait masalah kemacetan di Tanah Abang. Salah satunya, kata dia, untuk memakai sebagian lahan stasiun PT Kereta Api Indonesia (KAI) Tanah Abang sebagai tempat parkir dan membangun gedung baru G.
Untuk diketahui, Jalan di sepanjang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali ditingkahi kesemrawutan dan kemacetan yang mengular. Menurut anggota Dinas Perhubungan (Dishub) yang bertugas di Kecamatan Tanah Abang, M Imam, ketidakteraturan jalan sepanjang Pasar Tanah Abang bukan lagi disebabkan oleh pedagang kaki lima (PKL) atau angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang parkir sembarangan, melainkan penyeberang jalan.
Imam mengatakan kemacetan terutama terjadi hanya setiap Senin dan Kamis karena adanya pasar tasik disepanjang trotoar Pasar Tanah Abang.
Pasar tasik merupakan pasar yang penjual dan produknya berasal dari Kota Tasik, Bandung, dan Garut yang dikenal dengan "kota fashion" yang sudah hadir sejak lima tahun lalu.
Tampak pedagang-pedagang di sepanjang trotoar tetap dalam pengawasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Namun, menurut Imam kemacetan terjadi pada jam-jam tertentu dan itu pun tidak terlalu lama.
"Kemacetan yang terjadi ini tidak lama dari sebelumnya. Mulai dari jam sibuk pekerja sampai di bawah jam sembilan siang, setelahnya kembali lancar," katanya.
Saat Joko Widodo menjabat gubernur Jakarta, PKL dan parkir liar di kawasan belanja terbesar se-Asia Tenggara itu sempat berhasil ditertibkan hingga aktivitasnya tidak lagi memakan trotoar dan jalan. Para pedagang dan pemilik kendaraan yang sering parkir liar diberi ruang agar tak lagi mengambil jatah ruang para pejalan kaki.
Belakangan, aktivitas para PKL kembali memadati trotoar di jalan sekitar pasar Tanah Abang dan menimbulkan kemacetan. Namun, Imam menjelaskan keadaan sepanjang jalan Tanah Abang saat ini sudah semakin rapi dan tertib tidak seperti sebelumnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto