tirto.id - Kongres Tahunan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sedianya akan dilaksanakan pada 1 Juni 2016 di Balikpapan. Namun, karena mepetnya persiapan usai pencabutan pembekuan PSSI dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Federasi Sepakbola Internasional (FIFA), maka kongres diundur bulan Agustus. Menanggapi kabar tersebut, Kelompok 85 tak mempermasalahkannya.
Kelompok 85 adalah sebagian besar voters atau pemilik suara PSSI yang dibentuk untuk mendesak PSSI agar segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). KLB bertujuan untuk merombak kepengurusan dan merancang perbaikan sepakbola nasional.
“Saya sudah bilang itu (Kongres Tahunan PSSI) tidak akan terjadi kalau 1 Juni, nanti juga siapa yang mau datang, tak masalah,” kata Umuh Muchtar selaku Koordinator Kelompok 85 di Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Sementara itu, Hinca Pandjaitan selaku Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI mengatakan bahwa penundaan Kongres Tahunan di Balikpapan tidak ada hubungannya dengan usaha menghindari permintaan voters untuk pelaksanaan KLB. Ia menegaskan bahwa penundaan itu tak akan efektif jika dilakukan dengan terburu-buru dan memastikan bahwa keputusan itu murni karena faktor teknis.
PSSI aktif terhitung sejak tanggal 13 Mei 2016, dan jika mengacu pada jadwal semula, panitia hanya memiliki waktu setelah bulan saja. Terkait permintaan KLB, Hinca menyatakan segalanya masih diproses. “Administrasi masih terus berjalan, surat-surat terus diperiksa dan kami juga melakukan panggilan-panggilan terhadap anggota,” tandas Hinca.
Di sisi lain, Kelompok 85 yang beranggotakan 92 anggota berusaha menguatkan barisan dengan mengangkat Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi sebagai ketua. Saat ini Edy juga menjabat sebagai Presiden Direktur PS TNI. Selain Edy sendiri tak keberatan atas penunjukan tersebut, Umuh juga menyatakan siap jika dirinya ditunjuk sebagai wakil ketua mendampingi Edy.
Edy mengatakan bahwa KLB merupakan hak demokratis seluruh anggota PSSI, maka seyogyanya PSSI menghargai keinginan anggota voters. Bagi Edy, KLB mendesak untuk digelar karena ketua PSSI yang sekarang sedang berhalangan sebab tertimpa kasus, dan 2/3 anggota voters PSSI juga menginginkan KLB.
“Tidak ada tekanan dari pihak lain dan semuanya sudah sesuai dengan administratif,” kata Edy. (ANT)
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya