tirto.id - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membentuk tim investigasi yang diketuai oleh Kapten Hendrik Ardyne Barnes untuk menyelidiki penyebab kebakaran Kapal Motor (KM) Mutiara Sentosa I.
Kapten Hendrik Ardyne Barnes bersama seorang anggotanya Kunto Prayogo tiba di Posko Kecelakaan KM Mutiara Sentosa I di Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekitar pukul 19.00 WIB, Sabtu (20/5/2017) malam.
"Sabar, kami masih belum memiliki data," kata Kunto saat dicerca pertanyaan wartawan di lokasi Posko Kecelakaan KM Mutiara Sentosa I Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sebagaimana dilaporkan Antara.
Dia mengatakan, kedatangannya bersama Kapten Hendrik Ardyne Barnes adalah untuk menyelenggarakan penyelidikan dan pemeriksaan penyebab terbakarnya KM Mutiara Sentosa I yang terjadi di perairan Masalembu pada Jumat (19/5/2017) sore kemarin.
"Nanti beberapa anggota Tim Investigasi KNKT lainnya akan menyusul tiba di Surabaya," ujar Kunto.
Langkah awal yang akan dilakukan oleh Tim Investigasi KNKT dalam menyelidiki kebakaran KM Mutiara Sentosa I, menurut Ardyne adalah menggali keterangan dari para saksi.
"Saksi itu bisa para penumpang dan kru kapal, siapapun yang melihat kejadian kebakaran bisa kami gali informasinya melalui wawancara," ucapnya.
Proses wawancara para saksi itu, menurut Kunto, bisa dilakukan mulai malam ini, menunggu para korban selamat yang diinformasikan sedang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggunakan kapal penumpang KM Dharma Kartika IX milik PT Dharma Lautan Utama.
"Informasinya KM Dharma Kartika IX tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekitar pukul 21.00 malam ini. Kalau tidak memungkinkan, wawancara para saksi bisa kami mulai besok," katanya.
Selain mengumpulkan data dari para saksi, Tim Investigasi KNKT kemudian akan melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi bangkai KM Mutiara Sentosa I yang informasinya telah dikandaskan di perairan terdangkal Masalembu.
"Meskipun barang buktinya telah menjadi abu, nanti bisa kami ketahui sumber api dari sampel abu yang tentunya akan melalui proses pemeriksaan di laboratorium," ucapnya.
Proses penyelidikan ini, lanjut Kunto, bisa memakan waktu lama, hingga mencapai enam bulan atau bahkan lebih.
"Kesimpulan dari hasil penyelidikan ini nantinya akan kami rekomendasikan ke Dirjen Perhubungan Laut dan instansi terkait lainnya untuk diambil tindakan lebih lanjut kepada perusahaan pemilik kapal," imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, insiden terbakarnya KM Mutiara terjadi pada Jumat (19/5) sekitar pukul 18.00 WIB, KM Mutiara Sentosa I posisi 05.33.01 S/ 114.34.25 E atau 17 mil dari Pulau Masalembu.
Kapal penumpang milik milik PT Atosim Lampung Pelayaran tersebut bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Kamis (18/5) pukul 23.41 WIB dengan tujuan Balikpapan.
Kapal penumpang jenis roll on-roll off itu mengangkut 79 unit kendaraan bermotor, terdiri dari truk besar 47 unit, truk sedang sepuluh unit, mobil kecil 21 unit, dan dua unit sepeda motor, dengan jumlah penumpang 187 orang dan 36 anak buah kapal (ABK).
Diinformasikan lima orang meninggal dunia dalam kejadian ini.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra