Menuju konten utama

Klarifikasi Pemda DIY Soal Informasi Zona Merah Corona di Yogya

Pemda DIY mengklarifikasi informasi soal salah satu kawasan di Yogyakarta yang dinyatakan sebagai zona merah corona (Covid-19).

Klarifikasi Pemda DIY Soal Informasi Zona Merah Corona di Yogya
Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri melakukan simulasi dekontaminasi alat di Posko Pencegahan dan Penanganan Pandemi COVID-19 Pemerintah DI Yogyakarta di Kantor Pusdalops BPBD DIY, Semaki, Umbulharjo, DI Yogyakarta, Senin (16/3/2020).ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah.

tirto.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan sebuah surat yang beredar menyebut alamat lengkap orang positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 dan dikatakan sebagai zona merah bukan merupakan surat resmi.

"Kami tidak berhak untuk mengumumkan identitas pasien positif. Terkait hal tersebut, sebaiknya masyarakat menyikapi dengan bijak," kata juru bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).

Dalam selebaran surat yang beredar tertulis "hasil rapat koordinasi forkopimda" tertanggal 17 Maret 2020. Surat menyebut salah satu kelurahan di Kota Yogya menjadi zona merah virus Corona.

"Surat yang beredar tersebut bukan dari Dinas Kesehatan maupun Puskesmas," kata Berty.

Terkait persebaran virus Corona, Pemda DIY, kata Berty, akan segera merilis peta. Hal itu untuk menunjukkan kawasan mana saja yang terdapat pasien dengan pengawasan (PDP) atau orang dengan pemantauan (ODP) virus Corona ataupun positif Corona.

"[Peta persebaran virus Corona] sedang dibuat oleh tim. Nanti dalam peta akan ada juga data ODP," kata dia.

Berdasarkan data Selasa (17/3/2020) sore, PDP Corona atau Covid-19 di Yogyakarta bertambah dua orang. Pada Senin (16/3/2020) terdapat 22 PDP. Sedangkan hari berikutnya menjadi 24 orang dengan tetap satu di antaranya dinyatakan positif Corona.

"Hasil laporan RS rujukan Covid-19 hari ini di DIY total data PDP tanggal 17 Maret 2020 yang sudah diperiksa/diswap 24 orang," kata juru bicara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih kepada wartawan, Selasa (17/3/2020).

Berdasarkan pemeriksaan tersebut 14 orang dinyatakan negatif dari Corona. Satu orang yakni balita berusia 3 tahun positif terinfeksi Corona. Sedangkan sembilan orang lainnya masih dalam proses menunggu hasil pemeriksaan.

Seorang balita yang dinyatakan positif Corona tersebut telah dilakukan pemeriksaan ulang. Pada pemeriksaan ulang yang pertama hasilnya, kata dia, menunjukkan negatif, namun untuk memastikan maka akan dilakukan pemeriksaan satu kali lagi.

"Pasien [balita] baru mendapatkan hasil negatif satu kali, sehingga belum dapat dinyatakan sembuh. Meskipun kondisi pasien pada saat ini sudah membaik," ujar Berty.

Sementara itu, kedua orang tua balita yang juga menjadi PDP telah selesai dilakukan pemeriksaan. Hasilnya keduanya dinyatakan negatif Corona. Namun demikian balita dan kedua orang tuanya saat ini masih dirawat ruang isolasi RSUP Sardjito.

Sebelumnya diketahui balita berusia 3 tahun dirawat di ruang isolasi RSUP Sardjito Yogyakarta. Ia merupakan PDP kasus virus Corona setelah sempat berkunjung ke Depok, Jawa Barat yang merupakan daerah terdapat orang positif terinfeksi Corona.

Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Sardjito Banu Hermawan menjelaskan balita yang berstatus dalam pengawasan itu dirawat di Sardjito sejak Senin (9/3/2020). Ia merupakan pasien rujukan dari RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta.

"Jadi pasien ini kan habis kunjungan dari Kota Depok. Kemudian dia pulang dia mengalami demam dan batuk," kata Banu kepada Tirto, Rabu (11/3/2020).

Balita tersebut, kata Banu, berkunjung ke Depok pada 27 Februari sampai 3 Maret 2020. Sesampainya di Yogyakarta, ia mengalami sakit dan langsung di rawat rumah sakit.

Ia memang tidak ada riwayat kontak langsung dengan orang yang positif terinfeksi Corona. Namun, balita tersebut bersama keluarganya sempat mengunjungi tempat-tempat umum di Depok seperti alun-alun.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri