tirto.id - Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) Yusuf Martak mengklaim izin kegiatan Munajat dan Maulid Akbar Reuni Mujahid 212 sudah dikantongi. Ia mengatakan, panitia Alumni 212 sudah memegang izin pemberitahuan dari Polda Metro Jaya dan manajemen Monas.
"Perizinan semua sudah clear, alhamdulillah. Dari pemberitahuan kepada aparat dan kepada Monas semuanya sudah alhamdulillah, sudah semua," kata Martak saat ditemui di kantor MUI, Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Martak mengatakan, panitia tidak mengundang tokoh khusus. Ia beralasan, acara bersifat reuni sehingga setiap orang boleh hadir.
Dari sisi dana, Martak mengatakan, panitia baru mengantongi uang puluhan juta. Panitia masih mengumpulkan anggaran. Ia tidak merinci target perolehan anggaran. Namun, pria yang juga Bendahara MUI itu ingin kegiatan reuni tidak menimbulkan utang.
"Target yang penting tidak ada tunggakan, gak punya kewajiban yang tertunda dan semua bisa terealisasi. Insyaallah nanti Allah pasti kucurkan rezeki buat kita semua. Insyaallah," ujar Martak.
Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar reuni pada 2 Desember 2019 mendatang. Reuni diagendakan digelar di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
"Insyaallah rencananya akan ada Reuni 212, karena sudah menjadi agenda tahunan. Kami juga masih dalam pembahasan dan acara belum tahu formatnya," ucap Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin, ketika dihubungi Tirto, Selasa (5/11/2019).
Rizieq Shihab akan mengisi ceramah pada reuni yang ditargetkan mendatangkan 7 juta peserta itu. Novel mengaku tidak tahu siapa tokoh politik yang diundang.
"Tokoh politik, saya belum tahu dan tidak ada pembahasan. Saya juga tidak bertanya [ke jajaran panitia reuni], karena saya pikir pemilu sudah selesai," ujar dia.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri