tirto.id - Rumor mengenai berkembangnya kendaraan bergaya SUV masih terus berhembus. Seperti yang diungkapkan produk manajer Daimler, Katharina Beck, saat peluncuran Smart Brabus, pihaknya akan terus berinovasi untuk memberikan kelincahan dan kenyamanan bekemudi di perkotaan.
"Tentu saja, di satu sisi Anda membutuhkan radius putar kendaraan. Namun, jika ada solusi yang berbeda dan kebutuhan yang berbeda dari pengendara perkotaan maka kami selalu terbuka untuk hal-hal baru," sambung dia.
Saat ditanya apakah ini berarti adanya potensi untuk SUV berlabel "smart", Beck mengatakan, "Jangan pernah berkata tidak. Mari kita lihat saja nanti."
Di sisi lain, pada tahun lalu, di Shanghai Motor Show, kepala Mercedes-Benz Cars, Dr. Dieter Zetsche mengatakan bahwa produsen mobil asal Jerman itu mengincar kemungkinan ekspansi ke sektor fesyen.
"Tentu ada keterbatasan tertentu untuk ini, konsep teknis ini memungkinkan Anda untuk memiliki kendaraan yang sangat kompleks dalam hal ekspansi jangkauan," kata dia.
Selanjutnya Zetche mengatakan ekspansi dalam hal mobil Smart, maka segmen SUV pasti akan menjadi salah satu yang masuk di dalamnya. Mengingat meningkatnya permintaan dan tren pasar untuk tipe crossover kecil dan SUV, tampaknya langkah logis berikutnya adalah mobil Smart.
Pada 2012, Mercedes memperkenalkan dua model barunya ForTwo dan ForFour dengan mobil berkonsep bulked-up ForStars yang diharapkan dapat terparkir di showroom sebelum akhir dekade ini.
Apapun yang diputuskan, dapat dipastikan bahwa mobil tersebut akan tetap praktis dan mudah dikendarai di perkotaan seperti adanya model ForTwo dan ForFour. Fokusnya tidak akan di ruang kabin atau kapasitas bagasi, melainkan pada fungsi dan kesesuaian untuk lingkungan perkotaan.
Mobil tersebut kemungkinan akan ditawarkan dengan kisaran yang sama dengan mobil dengan tiga silinder turbo dan mesin non-turbo, berdasarkan pada platform rear-drive yang sama. Ada kemungkinan bahwa mobil tersebut juga akan tersedia dalam model mobil listrik, mengingat sifatnya yang kota-sentris.
"Kami menyasar segmen mobil listrik karena tidak yang lebih cocok dibanding mobil listrik dan kota," kata Beck. "Dengan semua peraturan yang menjadi lebih dan lebih ketat, ini menjadi kombinasi yang sempurna," tambah dia.
Jika mobil tersebut jadi diproduksi, kemungkinan akan ditawarkan dengan harga 2.000 poundsterling untuk entry-level ForFour, atau 14.000 poundsterling untuk model dengan spek yang lebih tinggi - seharga dengan Nissan Juke yang populer itu.
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini