tirto.id - Penyakit kolera adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Ketika Anda terserang kolera, maka Anda akan mengalami dehidrasi akibat diare parah yang terjadi.
Menurut Mayo Clinic, infeksi bakteri dari penyakit kolera ini biasanya disebarkan melalui air yang terkontaminasi. Jika Anda tidak segera mengatasi infeksi bakteri ini, maka akan sangat fatal akibatnya. Kondisi Anda bisa sangat memburuk hanya dalam hitungan jam, bahkan jika Anda sebelumnya berada dalam kondisi sehat walafiat.
Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit kolera ini biasanya mewabah di daerah yang padat penduduk yang tidak memiliki sarana sanitasi yang memadai.
Meski begitu, sebenarnya gangguan kesehatan akibat infeksi bakteri ini mudah diobati. Dengan perawatan yang cepat dan tepat, maka kolera bisa diatasi dengan baik.
Salah satu perawatan kolera yang murah, cepat dan tepat adalah dengan menggunakan oralit. Dengan minum oralit, Anda tidak akan mengalami dehidrasi akibat diare parah karena kolera.
Gejala Penyakit Kolera
Gejala penyakit kolera ini, menurut Mayo Clinic, seringkali tidak disadari oleh banyak orang. Hal ini terjadi karena kebanyakan orang yang terpapar bakteri kolera atau Vibrio cholerae tidak menjadi sakit. Menurut Kementerian Kesehatan, hanya 10% di antaranya yang menunjukkan gejala.
Meskipun tanpa gejala, Anda masih bisa menularkan bakteri kolera kepada orang lain karena tinja yang Anda keluarkan mengandung bakteri kolera dan dapat mencemari air selama satu hingga dua pekan.
Sebagian besar kasus kolera yang menimbulkan gejala akan menyebabkan diare ringan atau diare sedang. Diare ini akan sulit dibedakan dengan diare yang disebabkan oleh masalah lain yang bukan karena Vibrio cholerae.
Beberapa gejala infeksi kolera, dii antaranya adalah:
1. Diare
Jika Anda mengalami diare akibat kolera, maka serangan diare itu akan datang tiba-tiba dan dengan cepat menghilangkan cairan tubuh Anda sekitar satu liter per jam. Diare akibat kolera seringkali tampak pucat seperti susu yang menyerupai air bilasan beras.
2. Mual dan muntah
Muntah akibat kolera akan terjadi pada tahap awal serangan kolera. Muntah dan mual ini akan berlangsung berjam-jam.
3. Dehidrasi
Dehidrasi akibat kolera dapat berkembang dalam beberapa jam setelah gejala kolera dimulai. Dehidrasi bisa terjadi dari tahap ringan hingga parah.
Jika Anda sampai kehilangan 10% atau lebih dari berat badan Anda, maka hal ini berarti Anda mengalami dehidrasi parah.
Tanda dan gejala dehidrasi akibat kolera lainnya, di antaranya adalah:
4. Lekas marah
5. Kelelahan
6. Mata cekung
7. Mulut kering
8. Rasa haus yang ekstrim
9. Kulit kering
10. Kulit berkerut
11. Urin Anda keluar hanya sedikit, atau tidak ada sama sekali
12. Tekanan darah rendah
13. Detak jantung tidak teratur
Penyebab Penyakit Kolera
Sebagaimana dilansir dari Kementerian Kesehatan, penyakit kolera disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae.
Perlu Anda ketahui, terdapat beberapa kelompok serologi dari bakteri Vibrio cholerae. Namun, hanya ada dua jenis yang dapat menyebabkan penyakit kolera ini, yakni Vibrio cholerae O1 dan Vibrio cholerae O139.
Kedua jenis bakteri ini memiliki derajat racun yang sama dan gejala yang dihasilkan pun tidak jauh berbeda.
Sementara itu, berikut beberapa sumber infeksi kolera yang menginfeksi manusia,
1. Bakteri kolera yang hidup di tubuh manusia
Kolera ditularkan melalui tinja yang dibuang oleh orang yang mengidap kolera. Tinja yang mengandung bakteri kolera itu menularkan penyakit kolera lewat air serta persediaan makanan yang terkontaminasi tinja tersebut.
2. Bakteri kolera yang hidup di lingkungan
Krustasea kecil bernama copepoda merupakan tempat alami munculnya bakteri kolera. Plankton dan alga jenis tertentu yang hidup di daerah perairan merupakan sumber makanan bagi krustasea. Bakteri kolera itu kemudian akan hidup bersama inangnya, yaitu krustasea, mengikuti plankton dan alga itu yang tersebar di seluruh dunia.
Faktor Risiko Penyebab Penyakit Kolera
Selain dua tempat hidup bakteri kolera yang menjadi sumber infeksi kolera, ada beberapa faktor risiko dari penyakit kolera ini, yaitu
1. punya golongan darah O
Orang dengan tipe golongan darah O memiliki risiko terjangkit kolera dua kali lipat lebih besar dari golongan darah lainnya.
2. Tinggal dengan orang yang terkena kolera
Tinggal bersama seseorang yang menderita kolera, sehingga sumber air dan makanan rentan terkontaminasi bakteri kolera.
3. Asam lambung yang terlalu rendah
Lantaran bakteri kolera tidak bisa bertahan hidup di lingkungan yang asam, maka asam lambung manusia dapat menjadi pertahanan pertama untuk melawan infeksi. Oleh karena itu jika Anda memiliki asam lambung rendah, Anda rentan terkena bakteri kolera.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari