Menuju konten utama

Kereta Bandara Soetta Beroperasi, Stasiun Sudirman Jadi Catatan

Masih ada beberapa kekurangan dari Stasiun Sudirman Baru yang baru dibangun untuk tujuan integrasi tersebut. Salah satunya adalah fasilitas umum.

Kereta Bandara Soetta Beroperasi, Stasiun Sudirman Jadi Catatan
Suasana interior kereta Bandara Soekarno-Hatta di Balai Yasa Manggarai, Jakarta, Jumat (24/11/2017). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pertama kali dibuka untuk melayani publik yang ingin mempercepat perjalanan dari Jakarta menuju bandara, pada Selasa (26/12/2017). Direktur PT Railink, Heru Kuswanto menjelaskan, ini merupakan bagian dari uji coba yang melibatkan publik untuk mengetahui respons masyarakat.

Heru mengatakan, uji coba berbayar ini perlu dilakukan setelah dilakukan uji coba secara teknis, operasional, lalu lintas dan koordinasi dengan kereta rel listrik (KRL) reguler. “Hari ini kami tingkatkan dengan melibatkan penumpang. Kenapa? Karena siap bagi kami dengan masyarakat sebagai pelanggan kan beda. Nanti kira-kira ada masukan apa nih,” kata Heru, di Stasiun Sudirman Baru Jakarta, Selasa (26/12/2017).

Harapannya, kata Heru, dengan adanya masukan dari masyarakat, maka pihak Railink sebagai operator dapat memperbaiki kesiapan untuk memaksimalkan pelayanan kereta bandara, yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Januari 2018.

Kereta Bandara ini mengintegrasikan beberapa stasiun untuk menuju Bandara Soetta, yaitu Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, untuk kemudian berakhir di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Namun, hanya di Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Soekarno-Hatta yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Heru menuturkan, masih ada beberapa kekurangan dari Stasiun Sudirman Baru yang baru dibangun untuk tujuan integrasi tersebut. Salah satunya adalah fasilitas umum.

“Tadi ada masukan tempat sampahnya kurang. Betul juga. Sementara itu saja sih, selebihnya belum ada masukan lagi dari pengunjung stasiun. Barangkali ada masukkan enggak papa, nanti kami akan terus perbaiki. Kami menyadari belum sempurna pasti,” kata dia.

Baca juga:Tarif Promo Kereta Bandara Rp30 Ribu Berlaku Sampai 1 Januari 2018

Dalam tahap awal ini, Heru mengatakan tidak memberikan ekspektasi terhadap jumlah penumpang karena masih dalam masa liburan. “Kami enggak pasang ekspektasi. Uji coba berbayar ini lebih kepada bagaimana mengenalkan kereta bandara ke masyarakat. Kami harapkan ada feedback untuk kami bisa benahi,” kata Heru.

Heru menilai, segmentasi pengguna Kereta Bandara tujuan Soekarno-Hatta ini mirip dengan kereta bandara di Stasiun Bandar Udara Internasional Medan, yakni mayoritas dari masyarakat yang memiliki tujuan perjalanan bisnis (business traveler).

"Kalau membaca dari pengalaman kami dalam mengoperasikan Kereta Bandara Medan sebenarnya mayoritas profiling pelanggan kita itu business traveler. Padahal hari ini business kebanyakan off. Mungkin enggak terlalu banyak hari ini,” kata dia.

Namun, Heru menduga animo publik saat ini datang dari masyarakat yang ingin berlibur saja. Perkiraannya animo masyarakat akan lebih tinggi usai masa libur, yaitu 1 Januari 2018. “Target kami malah pingin ngerti feedback-nya apa, yang kurang-kurang apa untuk kami benahi. Supaya untuk tanggal 2 Januari lebih sempurna," kata dia.

Kesiapan Kereta Bandara saat ini, kata Heru, terkait dengan ketepatan waktu kedatangan kereta sudah tepat. Sementara terkait kerapian lingkungan, ia mengatakan masih belum tertata baik. Masih ada beberapa sisa bahan dan mesin bangunan di sekitar bandara.

Hal itu, kata Heru, karena konstruksi Stasiun Sudirman Baru belum sepenuhnya rampung, masih ada pembangunan yang terus berjalan. “Sistem integrasi dengan Trans Jakarta juga sedang berjalan. Sudah dapat persetujuan Pemda DKI dan BPTJ [Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek]. Tanggal 2 Insyaallah sudah tersedia TransJakarta lewat sini," terangnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menata jalur pedestrian yang akan dibangun jalur integrasi antara Stasiun Sudirman Lama ke Sudirman Baru. Sehingga para penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan menggunakan Kereta Bandara dapat langsung melanjutkan jalan, tanpa perlu keluar gedung stasiun.

“Sekarang ada dua risiko, risiko jatuh dan kereta api lewat. Nanti kami bangun pagar. Ini belum selesai, tapi masuk ke dalam rencana integrasi kami,” kata dia menambahkan.

Baca juga artikel terkait KERETA BANDARA atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Abdul Aziz