tirto.id - Di mana ada gula di situ ada semut, istilah tersebut digunakan untuk mengungkapkan kecintaan semut terhadap gula atau makanan manis. Namun ternyata ada alasan ilmiah di balik hubungan erat semut dan gula.
Britannica melaporkan semut atau famili Formicidae merupakan salah satu dari sekitar 10.000 spesies serangga (ordo Hymenoptera) yang memiliki kebiasaan sosial dan hidup bersama dalam koloni yang terorganisir.
Semut tersebar di seluruh dunia tetapi sangat umum di iklim panas. Ukurannya berkisar dari sekitar 2 hingga 25 mm (sekitar 0,08 hingga 1 inci). Warnanya biasanya kuning, coklat, merah, atau hitam. Beberapa jenis misalnya Pheidole dari Amerika Utara memiliki kilau logam.
Biasanya, semut memiliki kepala yang besar dan perut ramping berbentuk oval yang menyatu dengan toraks, atau bagian tengah tubuh, dengan pinggang kecil. Di semua semut ada satu atau dua ekstensi seperti sirip melintasi daerah pinggang yang tipis, dan antena yang selalu menyikut.
Semut memiliki dua set rahang, yang terdiri dari pasangan luar untuk membawa benda seperti makanan dan untuk menggali, serta pasangan dalam digunakan untuk mengunyah. Beberapa spesies juga memiliki sengat yang kuat di ujung perut.
Alasan semut menyukai gula
Melansir laman The Healthy Journal, gula adalah sumber energi tinggi, semut menyadari hal ini. Oleh karena itu, mereka akan bekerja keras dan melakukan segala cara untuk mencari gula dan makanan manis lainnya.
Gula, madu, dan bentuk pemanis lainnya akan memberi mereka energi yang dibutuhkan semut untuk tetap bekerja tanpa henti.
Secara spesifik, semut tertarik pada makanan yang mengandung gula karena gula mengandung karbohidrat dalam jumlah tinggi. Itulah mengapa, makanan dengan pemanis buatan yang tidak mengandung karbohidrat jarang dihampiri semut.
Menurut sebuah studi ilmiah dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, selain menyukai makanan manis, semut juga ternyata menyukai makanan asin, setidaknya di daerah pedalaman yang cenderung jarang ditemui gula.
Tidak hanya itu, beberapa spesies semut juga tumbuh dan memakan jamur. Spesies semut seperti semut pemotong daun tumbuh dan memakan jamur sebagai sumber nutrisinya. Jamur menyukai area lembab yang penuh kelembapan seperti area taman, sangat umum di tempat lembab seperti Singapura.
Fakta menarik lain seputar semut adalah mereka memiliki otak yang sangat sederhana, mengandung sekitar 250.000 neuron, jika dibandingkan dengan miliaran otak manusia.
Namun sebuah koloni semut memiliki otak kolektif sebesar otak mamalia. Beberapa berspekulasi bahwa seluruh koloni bisa memiliki perasaan.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari