Menuju konten utama

Kementan Gandeng Go-Jek untuk Kirim Beras, Telur dan Bawang

Kementerian Pertanian menggandeng Go-Jek Indonesia untuk pengiriman bahan pangan pokok ke konsumen Toko Tani Indonesia di kawasan Jabodetabek.

Kementan Gandeng Go-Jek untuk Kirim Beras, Telur dan Bawang
(Ilustrasi) Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kedua kiri) meninjau Toko Tani Indonesia usai peluncuran di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/3/2017). Toko Tani Indonesia yang dikelolah Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan untuk menjaga lonjakan harga hasil pertanian di pasaran. ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang.

tirto.id - Kementerian Pertanian menggandeng perusahaan transportasi berbasis aplikasi, Go-Jek Indonesia, untuk mendistribusikan bahan pangan yang dijual Toko Tani Indonesia (TTI) ke para konsumen di wilayah Jabodetabek.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan upaya menggandeng Go-Jek ini guna memaksimalkan upaya memotong rantai pasok penjualan pangan yang kerap membuat harga melambung.

"Beras, bawang siap, tolong diorder dan diantar melalui Go-Jek. Harga bawang di grosir hanya Rp15 ribu, di pasar Rp30 ribu. Kalau diantar Go-Jek, ya mungkin Rp16 ribu harganya naik seribu aja ya," kata Amran di Apel Siaga TTI di Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (18/4/2017) seperti dilansir Antara.

Amran menambahkan para mitra pengemudi Go-Jek tak hanya akan mendistribusikan bahan pangan pokok jualan TTI ke konsumen, melainkan juga dari Bulog.

Dia mengklaim dengan keterlibatan para mitra pengemudi Go-Jek dalam distribusi bahan pangan pokok ke konsumen ini akan memotong rantai pasokan hingga delapan kali dari biasanya.

Namun, Amran menegaskan para pedangan di pasar tradisional tidak perlu khawatir kerja sama dengan Go-Jek ini akan menggerus pendapatan mereka.

"Kami ini hanya sebagai regulator, jangan ada salah paham mau buat perusahaan baru. Enggak. Nanti grosirnya adalah Bulog," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengapresiasi terobosan dari Menteri Amran. Hal ini karena mata rantai pasokan bisa dipotong sehingga disparitas harga komoditas di tingkat konsumen tidak terlalu tinggi.

"Saran Pak Mentan brilian karena memotong mata rantai yang berjenjang, tidak ada kekhawatiran memotong pedagang pasar tradisional karena mereka juga bisa menggunakan jasa Go-Jek sehingga lebih mudah dapat konsumen," kata Enggartiasto.

Semua Toko Tani Indonesia (TTI) kini dipersiapkan menjadi penyedia pangan murah bagi masyarakat, khususnya menjelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. TTI menawarkan bahan pangan yang dijual jauh lebih murah dibanding harga pasar.

Misalnya beras hanya Rp7.900/kg atau jauh dari harga pasar sekitar Rp8.500/kg sampai Rp9.500/kg. Begitu juga komoditas lain yang dijual di TTI seperti bawang merah, cabai, daging sapi, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, terigu dan lainnya.

TTI sudah dikembangkan sejak 2016 dengan jumlah 1.320 unit di 32 provinsi dan ditargetkan ada 1.000 TTI pada 2017. Khusus di DKI Jakarta, kini sudah ada 22 TTI.

Baca juga artikel terkait GO-JEK atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom