Menuju konten utama

Kemenristek Dikti Kembangkan Pesawat Tanpa Awak

Kemenerintek Dikti bersama ITB, Lapan dan BPPT sedang mengembangkan teknologi pesawat tanpa awak

Kemenristek Dikti Kembangkan Pesawat Tanpa Awak
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (kedua kiri) didampingi Rektor Universitas Hasanuddin (UNHAS) Dwia Aries Tina Pulubuhu (kiri) melihat sejumlah produk inovasi mahasiswa dan dosen usai peresmian UNHAS menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) di gedung Rektorat UNHAS, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/1). ANTARA FOTO/Dewi Fajriani.

tirto.id - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Mohamad Nasir menyatakan kementeriannya sedang berfokus mengembangkan pesawat tanpa awak. Program ini dijalankan untuk menyediakan sarana teknologi yang memperkuat penjagaan di wilayah perbatasan.

"Pesawat tanpa awak yang diracik anak bangsa ini tentu akan dimanfaatkan oleh Kementerian Pertahanan untuk menjaga pulau perbatasan," kata Nasir usai meresmikan Universitas Hasanuddin sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) di Makassar, pada Senin (16/1/2017) seperti dikutip Antara.

Dia menjelaskan Kemenristek Dikti mengembangkan teknologi pesawat tanpa awak ini bersama peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sementara produksi pesawat tanpa awak itu akan ditangani oleh PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.

"Kinerja kedua perusahaan itu (PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia) juga telah terbukti sehingga diharapkan pengembangan ini bisa berjalan maksimal dan sesuai harapan bersama demi kebaikan bangsa dan negara ke depan," kata Nasir.

Dia berharap inovasi teknologi ini memberikan kontibusi besar bagi penguatan penjagaan keamanan perbatasan dan penegakan kedaulatan Republik Indonesia.

"Jadi, kami dari Kemenristek-Dikti hanya fokus dalam pengembangannya. Sementara untuk penggunaanya tentu diserahkan ke Kementerian Pertahanan," ujar Nasir.

Sebelumnya, Kemristekdikti mengumumkan akan mengucurkan dana Rp1,395 triliun untuk 14.889 kegiatan riset di berbagai lembaga pendidikan tinggi pada 2017. Kementerian ini juga akan menggelontorkan dana sebesar Rp380,4 miliar bagi 11 PTN BH di Indonesia. Ada pula dana sebesar Rp150 miliar yang digunakan untuk pelaksanaan 2.117 kegiatan pengabdian pada masyarakat.

Baca juga artikel terkait RISET DAN PENGEMBANGAN atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Teknologi
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom