tirto.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyatakan kementeriannya menargetkan akan merevitalisasi fasilitas kelas di 52 ribu sekolah pada 2017 dengan sistem swakelola. Dengan sistem swakelola, pihak sekolah kini tidak perlu membuat proposal pengajuan anggaran untuk biaya renovasi gedung sekolah yang rusak.
"Karena kalau menunggu proposal dari bawah (sekolah) itu lama, karena bikin proposal itu tidak mudah," kata Muhadjir di Jakarta pada Senin (16/1/2017) seperti dikutip Antara.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut menjelaskan Kemendikbud akan melakukan verifikasi ke sekolah yang perlu direvitalisasi. Ad tim yang diturunkan oleh kementerian ini untuk melihat kondisi sekolah secara langsung.
Muhadjir menambahkan proses renovasi sekolah yang rusak itu akan melibatkan perguruan tinggi yang memiliki jurusan teknik, politeknik, atau SMK teknik bangunan.
"Sistemnya sama tetap swakelola, dengan perguruan tinggi yang ada teknik sipil, politeknik, atau SMK bangunan yang nanti bersama-sama merancang, menghitung anggaran, dan pengawasannya," kata Muhadjir.
Dia menjelaskan perguruan tinggi akan berperan sebagai pihak ketiga yang mengelola renovasi sekolah. Mekanisme ini diberlakukan dengan tujuan agar pengawasannya bisa dipertanggungjawabkan.
Sebelumnya, pada akhir tahun lalu, Kemnedikbud mengumumkan ada 150-an ribu sekolah yang mengalami kerusakan gedung. Kemendikbud menargetkan perbaikan gedung di sekitar 50-an ribu sekolah diantaranya akan dituntaskan pada 2017.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom