tirto.id - Telepon selular telah berevolusi ke dalam bentuk yang jauh lebih pintar dari sebelumnya. Hampir semua pekerjaan, bisa dilakukan menggunakan telepon selular. Secara umum, masyarakat mengenalnya dengan sebutan telepon pintar atau smartphone. Menurut data Statista, lebih dari 1,4 miliar smartphone dikapalkan di seluruh dunia di tahun 2016.
Yang menarik, di tengah ragam telepon pintar, menyeruak lagi nama Nokia jadul 3310. Netizen dunia di Twitter meramaikannya dengan tagar #Nokia3310. Tagar tersebut, merujuk pada telepon selular atau ponsel Nokia seri 3310.
Nokia 3310 bukan termasuk ke dalam keluarga smartphone, melainkan masuk ke dalam keluarga feature phone atau dalam bahasa sederhana, ponsel yang hanya bisa telpon dan SMS saja. Tagar tersebut ramai, penyebabnya adalah HMD Global, perusahaan asal Finlandia mengumumkan akan menghidupkan kembali ponsel legendaris tersebut.
Diwartakan dari Venturebeat, HMD Global akan mengumumkan lahirnya kembali Nokia seri 3310 saat gelaran Mobile World Congress di Barcelona akhir bulan ini. Seperti diungkapkan Mashable, pengumuman tersebut akan dilangsungkan pada tanggal 26 Februari 2017 ini. Kabarnya, Nokia 3310 versi anyar tersebut, akan dibanderol dengan harga $63 atau sekitar Rp800 ribu.
Nokia 3310 adalah revolusi tersendiri dalam dunia ponsel kala itu. Ponsel berbentuk candy bar tersebut, adalah sebuah legenda. Bukan hanya bagi Nokia sebagai si pemilik, tapi juga dunia. Dalam dunia pop culture, Nokia 3310 merupakan ponsel yang identik dengan tahan banting, baterai yang sangat awet, dan beragam kelebihan lainnya. Jika kita mencari video di kanal Youtube menggunakan “Nokia 3310” sebagai kata kunci, banyak eksperimen-eksperimen yang mencengangkan yang membuktikan ketangguhan Nokia 3310. Mulai dari dijatuhkan dari udara, hingga coba dihancurkan menggunakan kampak yang membara. Hasilnya, Nokia 3310 tetap bisa difungsikan.
Dihidupkannya kembali Nokia 3310 tak lain adalah karena ponsel tersebut memiliki catatan manisnya tersendiri. Dikutip dari situsweb resmi Nokia, Nokia 3310 merupakan ponsel dengan predikat “paling laku di seluruh dunia”, dengan angka penjualan mencapai 126 juta unit di seluruh dunia. Jika kita menjejerkan seluruh ponsel ini, akan tercipta garis yang panjangnya mencapai 13.500 kilometer. Dengan kata lain, Nokia 3310 lebih dari cukup untuk membuat garis pulang-pergi dari Sabang sampai Merauke. Sebagai perbandingan lain, ponsel-ponsel yang diluncurkan Nokia dalam kurun waktu 1991 hingga 1998 hanya terjual 100 juta unit. Nokia 3310, benar-benar merupakan mesin pencetak uang bagi Nokia kala itu.
Namun, bagaikan roda yang berputar, nasib Nokia juga ikut-ikutan berputar. Seiring makin populernya smartphone, telepon jenis Nokia 3310 ini mulai ditinggalkan. Hasilnya, Nokia pun ikut tergerus kejayaannya.
Nokia, merupakan perusahaan teknologi yang memperkenalkan banyak inovasi seri-seri telepon selular sejak medio 1980an. Di awal dekade 1990an, Nokia memproduksi ponsel dengan intensitas yang tinggi. Dan pada tahun 1998, Nokia mengumumkan bahwa mereka telah berhasil membuat ponsel lebih dari 100 juta unit. Puncaknya, di tahun 2004, sebagaimana diklaim melalui situsweb resmi mereka, Nokia menjadi pemimpin pasar dalam dunia telepon selular dengan 207 juta unit ponsel Nokia yang beredar.
Selepas memperoleh keuntungan tertinggi pada tahun 2007 yang mencapai 51,06 miliar Euro, perolehan keuntungan Nokia terus menurun.
Pada tahun 2013, Nokia benar-benar kehabisan tenaga. Setelah dua tahun mengalami kerugian yang besar, sebagaimana diwartakan The Guardian, Nokia menjual divisi ponsel mereka ke perusahaan teknologi bikinan Bill Gates, Microsoft. Dikutip dari Business Insider, Microsoft membeli Nokia dengan mahar sebesar $7,2 miliar. Kemudian, Microsoft menempatkan perusahaan barunya tersebut ke dalam sebuah divisi bernama “Devices Group.” Divisi tersebut dikepalai oleh seseorang bernama Stephen Elop, yang sebelumnya adalah CEO Nokia. Banyak yang percaya bahwa keputusan Nokia dijual pada Microsoft, tak lain adalah ulah Elop. Sebagai informasi pula, Stephen Elop juga merupakan tokoh yang berperan menjual perusahan teknologi Macromedia kepada Adobe. Macromedia adalah perusahan di balik Flash, Dreamweaver, dan berbagai perangkat lunak kreatif lainnya.
Kemudian, perusahaan yang terkenal dengan produk “Windows” tersebut mentransformasi merek Nokia menjadi “Microsoft Lumia.” Namun, keputusan Microsoft masuk ke ranah ponsel nampaknya kurang beruntung. Hingga akhirnya, di tahun 2016, sebagaimana dikabarkan situsweb resmi Microsoft, mereka menjual aset-aset feature phone Nokia kepada FIH Mobile, perusahaan patungan antara Foxconn dan HMD Global. Pada akhir tahun 2016, Microsoft mengumumkan menghentikan segala kekuatan mereka bagi pengembangan ponsel Lumia.
Dalam kesepakatan terpisah, sebagaimana diberitakan Fortune, Nokia sepakat untuk melisensikan merek mereka pada HMD Global. Aksi korporasi ini mirip seperti yang dialami oleh Blackberry yang sebelumnya bernama Research In Motion dengan TCL, perusahaan pembuat ponsel asal Cina. TCL berhak menggunakan merek “Blackberry” bagi ponsel-ponsel bikinan mereka.
Kini, 17 tahun sejak kelahirannya, Nokia 3310 terlahir kembali melalui perusahaan lain dari versi original yakni HMD Global. Nokia 3310 lahir di tengah dunia yang kian lekat dengan segala kemampuan pintar yang dimiliki oleh smartphone.
Sebagaimana dikutip dari GSM Arena, Nokia 3310 versi original hanya menampilkan grafis monokrom. Ponsel tersebut juga hanya mendukung game “alakadarnya” seperti Snake II, Pairs II, Space Impact, dan Bantumi. Ponsel versi terbaru, diprediksi tak akan terlalu jauh berbeda dibandingkan versi originalnya tersebut. Bandingkan misalnya dengan ponsel-ponsel pintar yang kini beredar. Layar yang semakin bening dan tingkat saturasi warna yang menakjukan, serta beragam pilihan game yang bisa diunduh di Google Play Store atau Apple App Store.
Apakah dengan aplikasi yang cupu tersebut Nokia 3310 tetap bisa mencuri pasar?
Nokia 3310 versi baru jika tak jauh berbeda dari versi aslinya, akan menghadirkan pilihan lain bagi pengguna. Di zaman ponsel pintar kini, semua orang hampir selalu terkoneksi melalui internet. Data-data individu, dengan mudah melayang-layang di jagat internet. Nokia 3310, akan mampu memberikan pilihan bagi penggunanya, terhindar dari hal demikian. Si pengguna, akan terhindar dari dering email-email kantor, WhatsApp bisnis, dan beragam notifikasi media sosial. Nokia 3310 akan mengembalikan kenangan masa lalu tentang nikmatnya hidup tanpa hiruk pikuk tersebut. Untuk hal tersebut, Nokia 3310 memang tetap ditunggu.
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti