Menuju konten utama
28 April 1945

Kematian Memalukan Mussolini yang Tak Ingin Ditiru Hitler

Mengkilat baja.
Sobat fasis mengikat
Berlin dan Roma.

Kematian Memalukan Mussolini yang Tak Ingin Ditiru Hitler
Ilustrasi diktator fasis Italia Benito Mussolini (1883-1945). tirto.id/Sabit

tirto.id - Sepanjang hidup, Benito Mussolini kenyang dengan percobaan pembunuhan. Pertama kali terjadi pada 7 April 1926 oleh Violet Gibson, perempuan Irlandia dan anak dari pengacara Lord Ashbourne. Usai digagalkan, Gibson ditangkap dan ayahnya dideportasi ke negara asal.

Upaya-upaya selanjutnya muncul dari golongan anarkis Italia. Pada 31 Oktober 1926, anarkis berusia 15, Anteo Zamboni, mencoba membunuh Il Duce (Sang Pemimpin) di Bologna, tapi gagal, dan Zamboni digantung di lokasi kejadian. Kegagalan serupa dialami anarkis Gino Lucetti di Roma. Michele Schirru bahkan gagal saat baru melangkah di tahap perencanaan sebab ditangkap aparat lalu dihukum mati.

Bukan sebab Musolini punya keberuntungan yang melimpah-ruah, namun posisinya sebagai orang nomor satu di Italia memang memerlukan penjagaan super-ketat. Dan saat keistimewaan ini tak lagi ia rengkuh, Mussolini semakin terdesak dan kian dekat dengan kematian.

Mayat yang Diludahi Orang Satu Kota

Kisahnya bermula pada 25 April 1945 ketika tentara Sekutu hampir mendekati wilayah Republik Sosial Italia, negara boneka NAZI Jerman yang diperintah Musolini sejak ia dipecat dari jabatan perdana menteri Italia oleh Raja Victor Imanuell III pada 25 Juli 1943. Jabatan itu adalah simbol kebaikan hati kawan fasisnya, sang fuhrer Adolf Hitler.

Sebagaimana dituturkan John Toland dalam The Last 100 Days (1994), Mussolini dan kekasihnya Clara Petacci berupaya kabur ke Swiss sebelum naik pesawat ke Spanyol untuk meminta perlindungan dari pemimpin fasis Fransisco Franco. Sayangnya, pada 27 April 1945, keduanya ditangkap di desa Dongo oleh dua gerilyawan komunis Italia, Valerio dan Bellini.

Mussolini dan Petacci sempat diinapkan di rumah keluarga De Maria di Desa Mezzegra. Keesokan harinya, pada 28 April 1945, tepat hari ini 73 tahun lalu, sepasang kekasih itu dieksekusi regu tembak bersama 15 orang menteri dan pejabat Republik Sosial Italia.