tirto.id - Keluarga Ruth Rudangta Sitepu yang hilang di Malaysia berharap agar pemerintah Indonesia segera bertindak.
Iman Setiawan Sitepu, adik korban, ingin pemerintah Indonesia menekan pemerintah Malaysia untuk serius mengurus masalah itu.
"Kami berharap pada kementerian supaya bisa mengusut dan memberi tekanan pada pemerintah Malaysia supaya menangani kasus kaka saya ini," ujar Iman di kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2019).
Kabar hilangnya Ruth diketahui Iman melalui seorang kerabatnya sekitar akhir 2016. Pada Februari 2017, Iman akhirnya memutuskan untuk terbang dari Binjai, Sumatera Utara ke Malaysia. Ia hendak melaporkan kasus hilang tersebut ke pihak kepolisian, namun tak juga mendatangkan hasil.
Iman lantas berinisiatif melapor ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia namun tak juga mendapati hasil.
Sekitar Mei 2017, Iman memutuskan ke Jakarta dan melaporkan hilangnya Ruth ke Kementerian Luar Negeri dan pihak kepolisian RI. Hasilnya tetap nihil.
Pada akhirnya Iman menemui KontraS. Selama dua hari sejak 26-27 Maret, ia bersama seorang sahabat dan kuasa hukum Ruth mendatangi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), agar mereka turun tangan menyelesaikan kasus tersebut.
Iman masih tak percaya kakaknya hilang di Malaysia. Selama ini ia mengenal pribadi sebagai orang yang baik dan tak berbuat aneh-aneh.
Semenjak Ruth dan suaminya memutuskan menetap di Malaysia pada 2007. Iman memang jarang bertemu namun intens berkomunikasi via pesan singkat atau telepon. Dari komunikasi tersebut, ia tahu kakaknya menjadi pekerja sosial bersama sang suami, membantu kaum miskin kota mendapatkan akses tempat tinggal dan pendidikan informal secara cuma-cuma.
"Saya tahu kalau orang salah wajib dihukum, tapi saya tidak tahu kakak saya salah apa. Kalau hilang begini, saya tak terima," ujarnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Agung DH