Menuju konten utama

Keadaan Gunung Semeru Saat Ini 2 Desember, Lokasi & Status Terkini

Pada periode pamantauan Rabu (2/12/2020) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB tercatat 11 kali gempa guguran di Gunung Semeru.

Keadaan Gunung Semeru Saat Ini 2 Desember, Lokasi & Status Terkini
Luncuran awan panas Gunung Semeru terpantau dari Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). ANTARA FOTO/Seno/rwa.

tirto.id - Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur kembali mengalami satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 20 mm dan lama gempa 1.445 detik pada pemantauan Rabu (2/12/2020) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB.

Pada periode pamantauan yang sama juga tercatat 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 7-20 mm dan lama gempa 110-250 detik.

Berikut aktivitas lengkap Gunung Semeru menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) - Badan Geologi,

Aktivitas Terkini Gunung Semeru 2 Desember

Periode pangamatan

Rabu (2/12/2020) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB

Lokasi Gunung Semeru

Gunung Api Semeru terletak di KabKota Lumajang, Malang, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl

Visual

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, selatan dan barat daya.

Keterangan lain

Nihil

Klimatologi

Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, selatan dan barat daya. Suhu udara sekitar 22-25°C.

Kegempaan

1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 20 mm dan lama gempa 1.445 detik.

11 kali gempa Guguran dengan amplitudo 7-20 mm dan lama gempa 110-250 detik.

2 kali Harmonik dengan amplitudo 1-2 mm, dan lama gempa 1.798-2.400 detik.

Rekomendasi PVMBG - Badan Geologi

1. Masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.

2. Mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko.

Rangkuman keterangan dan informasi dari BPBD Selasa (1/12/2020)

- Pada dini hari Selasa (1/12/2020) mulai pukul 01.23 WIB, teramati awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 hingga 11 Km ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak Gunung Semeru.

- Awan panas guguran dari Gunung api Semeru berjarak luncur hingga 2.000 meter ke arah Besuk Koboan.

- Selanjutnya pada pukul 02.00 WIB, awan panas guguran sudah mencapai 3.000 meter.

- Sekitar pukul 03.00 WIB, BPBD setempat melaporkan hujan yang bercampur abu vulkanik berlangsur dan turun di sekitar pos pengamatan. Kondisi ini diperkirakan potensi lahar panas cukup kuat.

- Pada saat awan panas guguran masih berlangsung, masyarakat yang berada di KRB wilayah Kamar A, Curah Koboan dan Rowobaung di wilayah Kecamatan Pronojiwo mulai melakukan evakuasi secara mandiri. Ini terjadi sekitar pukul 03.45 WIB.

- TRC yang berada di lapangan mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik saat peristiwa vulkanik itu menyertai upaya evakuasi warga.

- Selang sekitar 1 jam kemudian, TRC Kembali menurunkan 1 tim untuk membawa peralatan dan perlengkapan, seperti terpal, matras, masker, paket lauk pauk, tambahan gizi, selimut, air mineral dan P3K.

- Data sementara BPBD setempat mencatat jumlah warga yang mengungsi lebih dari 500 jiwa yang tersebar di beberapa titik, seperti di Pos Gunung Sawur, SD Supiturang dan masjid setempat. Tidak ada laporan korban jiwa akibat aktivitas vulkanik Gunung Semeru.

Rangkuman keterangan dan informasi dari PVMBG - Badan Geologi Selasa (1/12/2020)

-Selasa (1/12/2020) mulai dini hari pukul 01.00 terjadi serangkaian awan panas dari kubah puncak Gunung Semeru yang tidak stabil.

- Awan panas ini bergerak mencapai jarak 2.500 meter, 3.000 meter, 3.500 meter dari puncak ke jalur Besuk Kobokan.

- Gunung Semeru hingga saat ini masih pada level II atau waspada, karena kejadian yang semalam bersifat mendadak dan cepat akibat batu yg tidak stabil, bukan aktivitas langsung dari gempa vulkanik.

Sehingga kejadian ketidakstabilan ini sudah diantisipasi oleh tindakan langsung oleh tim PVMBG dan BPBD di lapangan untuk langsung melakukan evakuasi.

Baca juga artikel terkait STATUS GUNUNG SEMERU atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH