tirto.id - Pada dasarnya, kartu kredit didesain untuk memudahkan pengguna. Selain praktis dan bisa digunakan dalam kondisi darurat, alat transaksi itu juga bisa digunakan untuk membantu pengguna mengevaluasi pengeluarannya. Ya, kita tahu, saban bulan pihak bank akan mengirimkan tagihan beserta seluruh rinciannya, sehingga pengguna bisa menilai untuk keperluan apa saja pendapatannya dibelanjakan.
Meski demikian, dalam banyak hal, kemudahan juga punya dampak melenakan. Tanpa notifikasi real transaction—hal yang kemudian membuat pengguna tidak menyadari jumlah transaksinya—serta adanya keharusan membayar biaya tahunan (annual fee) adalah contoh betapa memiliki kartu kredit kerap dianggap semacam bumerang oleh penggunanya.
Persoalan semacam itulah yang kemudian berusaha diatasi Traveloka PayLater Card. Presiden Traveloka Grup Henry Hendrawan mengatakan, selain memberikan user-experience yang inovatif, produk anyar yang diluncurkan atas kerjasama dengan Bank BRI tersebut juga diharapkan dapat memberikan solusi atas kendala yang mungkin dihadapi pengguna Traveloka.
Pernyataan Henry tecermin pada pengalaman Surya Wiguna, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bengkulu. Surya mengaku dirinya sempat kerepotan saat suatu waktu mesti pergi ke Jawa untuk menengok keluarga atau menghadiri undangan rekan-rekannya, sebab selama perjalanan—di luar ongkos pesawat dan akomodasi—kadang ada pengeluaran-pengeluaran lain yang tak diprediksi.
“Dengan PayLater Card, semua pengeluaran itu bisa aku kontrol,” katanya. Bertolak dari pengalaman itu, Surya menyebut kehadiran Traveloka PayLater Card sangat membantu keuangannya. “Kartu ini tidak hanya bisa digunakan untuk melakukan transaksi di aplikasi Traveloka, tapi juga di sejumlah merchant offline berlogo Visa.”
Pada mulanya Surya adalah pengguna Traveloka PayLater. Sebab riwayat transaksinya bagus—dia tidak pernah telat membayar tagihan—pihak Traveloka pun menawarinya PayLater Card.
Pengalaman serupa disampaikan Purbo Prabowo. Dia ditawari PayLater Card sebab sebelumnya sering bertransaksi via PayLater. “Limit PayLater saya 9 juta rupiah. Saat dapat PayLater Card, limit saya nambah hingga 18 juta rupiah,” kata Purbo.
PayLater Card memang khusus ditawarkan kepada para pengguna Traveloka yang sebelumnya tercatat menggunakan fitur PayLater.
Bedanya, jika PayLater hanya bisa digunakan untuk berbagai transaksi online di Traveloka (beli tiket pesawat atau kereta, reservasi hotel, rental mobil, restoran, bioskop, hingga bayar tagihan BPJS Kesehatan, listrik PLN, dan pulsa pascabayar), PayLater Card lebih dari itu. Pengguna juga bisa menggunakannya saat offline.
Pendeknya, PayLater Card adalah solusi kredit yang bisa kamu manfaatkan tanpa perlu takut bakal kebablasan sebab kamu bisa tetap mengontrolnya secara real time.
Sebagai gambaran, PayLater Card bisa digunakan di berbagai merchant online maupun offline di lebih dari 53 juta lokasi di seluruh dunia yang menerima pembayaran melalui Visa. Praktis dan berguna, bukan?
Beda PayLater dan PayLater Card
Pada dasarnya, Traveloka PayLater Card punya fungsi serupa kartu kredit konvensional. Namun, sebab fasilitas ini hanya ditawarkan kepada pengguna PayLater Traveloka, maka proses kepemilikannya pun bisa lebih cepat ketimbang mengajukan kartu kredit biasa.
Sebagai gambaran, untuk memiliki PayLater Card, proses daftar hingga verifikasi cuma perlu waktu maksimal 1x24 jam. Seluruh proses itu membuat PayLater Card diklaim sebagai kartu kredit dengan proses pengajuan paling cepat di Indonesia. Adapun untuk mengajukan PayLater sendiri (syarat mutlak memiliki PayLater Card), pengguna cukup melakukannya via aplikasi.
Nah, jika kartu kredit biasa perlu diaktivasi lewat mesin ATM, bagaimana cara aktivasi PlayLater Card? Sekali lagi, hal itu cukup dilakukan dengan membuka aplikasi Traveloka.
Tentu saja sebagai produk khusus yang didesain untuk pengguna terpilih, PayLater Card punya beragam keuntungan: mulai dari dapat poin Traveloka (5 poin untuk setiap transaksi senilai Rp100 ribu), promo dari Traveloka dan merchant, hingga bebas biaya tahunan dan real transaction sehingga pengguna bisa memantau pengeluarannya tanpa ada biaya tersembunyi. Dua hal terakhir adalah layanan yang sukar dicari padanannya saat kamu memiliki kartu kredit konvensional.
PayLater Card dan PayLater diawasi OJK. Keduanya juga sudah diproteksi sistem keamanan yang mumpuni. Demi menghindari penipuan, jangan berikan informasi apa pun terkait kedua produk Traveloka ini kepada siapa pun, lebih-lebih jika suatu saat ada orang asing menghubungimu.
Seperti disampaikan Henry, PayLater Card pada dasarnya dibuat demi memudahkan aktivitas pengguna. Maka, gunakan kartu ini sebijak mungkin, agar tidak menjadi beban di kemudian hari.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis