tirto.id - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono menyampaikan permohonan maaf atas insiden kekerasan yang menimpa seorang wartawan yang dilakukan oleh oknum anggota Polres Banyumas saat membubarkan paksa aksi penolakan proyek PLTPB Baturraden di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (9/10/2017) malam lalu.
"Saya menyampaikan minta maaf atas adanya korban, termasuk dari rekan wartawan," kata kapolda di Semarang, Selasa (10/10/2017).
Kapolda juga menyatakan bahwa pihaknya akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban luka dalam kejadian itu serta mengganti barang-barang milik wartawan Metro TV atas nama Darbe Tyas yang turut menjadi korban dalam insiden itu.
Ia menambahkan, telah mengirim satu tim dari Polda Jawa Tengah yang beranggotakan Direktur Intelijen dan Keamanan serta Kabid Propam guna mencari fakta-fakta atas terjadinya insiden itu.
Kapolres Banyumas, lanjutnya, juga telah diperintahakan untuk kembali ke satuan wilayahnya meski sedang mengikuti Apel Kasatwil di Semaang guna menindak lanjuti insiden tersebut.
"Kapolres sudah diperintahkan untuk kembali mengecek SOP dalam pembubaran paksa itu," katanya.
Apabila dari hasil pemeriksaan nantinya, kata dia, ditemukan pelanggaran prosedur, disiplin atau pun pidana maka akan tetap diproses.
"Tim akan cek secara menyeluruh. Memang terjadi friksi saat dilaksanakan pembubaran aksi tersebut," katanya. Sebelumnya, Seorang wartawan MetroTV bernama Darbe Tyas, menjadi korban kekerasan saat meliput pembubaran paksa unjuk rasa penolakan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Baturraden di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (9/10) malam.
Darbe tidak hanya mengalami luka di beberapa baguian tubuh, kacamata serta kartu identitas pers miliknya pun dirampas oknum aparat.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo
