tirto.id - Ketegangan politik dan militer antara Cina dan Taiwan kembali terjadi. Iringan kapal angkatan laut, jet tempur, yang dipimpin kapal induk Liaoning melintasi Selat Taiwan pada Rabu (10/12017).
Transit kapal induk tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Taiwan dan Cina setelah Presiden terpilih AS Donald Trump berbicara melalui telepon dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, usai kemenangan pemilu kemarin. Tsai memimpin sebuah partai politik yang secara tradisional mendukung kemerdekaan resmi Taiwan--yang tentu saja berseberangan dengan Beijing.
Menteri Pertahanan Taiwan Chen Chung-chi, menyebutkan bahwa kapal induk Liaoning buatan Soviet itu kembali dari dari latihan di Laut Cina Selatan dan tidak melanggar di wilayah perairan Taiwan, tetapi memasuki zona identifikasi pertahanan udara di barat daya negeri itu.
Pada Kamis (12/1/2016) ini, Angkatan Laut Cina mengkonfirmasi bahwa kapal induknya tersebut baru kembali setelah melakukan latihan uji coba senjata dan perlengkapan di perairan Laut Cina Selatan dan pergerakan yang dilakukan sesuai dengan hukum internasional.
Sehari sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri Cina, Liu Zhenmin mengatakan, kapal-kapal negaranya tidak mungkin terus berada di pangkalan dan harus terus mengasah kemampuannya.
"Selat Taiwan adalah jalur perairan internasional yang dibagi antara China daratan dan Taiwan. Jadi normal bagi Liaoning untuk bolak-balik melalui Selat Taiwan dalam rangka latihan, dan hal itu tidak akan mempengaruhi hubungan antar selat," kata Liu.
Antara, Reusters
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH