Menuju konten utama

Kantor Al Jazeera Tetap Beroperasi Meski Ditutup Arab Saudi

Setelah Arab Saudi mencabut ijin operasi dan menutup kantor Al Jazeera pada Senin (5/6/2017), Al Jazeera menyatakan mereka akan tetap bekerja.

Kantor Al Jazeera Tetap Beroperasi Meski Ditutup Arab Saudi
Ruang berita studio TV Al Jazeera [Foto/wikipedia.org]

tirto.id - Kantor berita yang berbasis di Qatar, Al Jazeera menyatakan, mereka akan tetap meliput berita dan menyiarkannya secara objektif meski Arab Saudi menutup kantor mereka.

Mengutip pernyataan Al Jazeera pada Selasa (6/6/2017) waktu setempat, "meskipun jaringan ini dibatasi, Al Jazeera akan terus meliput berita dan urusan yang terjadi saat ini dari kawasan tersebut dan di luarnya dengan cara objektif.”

Seperti dikutip dari Antara, Al Jazeera juga mengatakan, keputusan Arab Saudi untuk menutup kantor beritanya menyusul pemutusan hubungan diplomatik terhadap Qatar merupakan hal yang "tidak dapat dibenarkan."

Dalam pernyataannya, Al Jazeera mengecam langkah Riyadh dan meminta Saudi mengizinkan jurnalis mereka terus bekerja "tanpa ada intimidasi dan ancaman."

"Kami sangat yakin bahwa ini langkah yang tidak bisa dibenarkan yang diambil otoritas di kerajaan tersebut untuk menentang jaringan ini dan operasinya," demikian dikutip dari pernyataan itu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, selain menutup kantor berita, pada Senin (5/6/2017) Saudi juga mencabut izin operasi menyusul pemutusan hubungan Riyadh dan sejumlah negara Arab lain dengan Qatar.

"Kementerian Informasi menutup kantor Al Jazeera dan mencabut izin operasi,” menurut laporan kantor berita Saudi Press Agency (SPA), yang dilansir Antara pada Selasa (6/6/2017).

Dalam laporan tersebut, SPA menuding Al Jazeera mendukung kelompok teroris dan pemberontak Yaman. Qatar dituduh menyiarkan ideologi mereka ke dunia Arab lewat stasiun televisi Al Jazeera.

Mesir, salah satu negara yang juga ikut memutus hubungan dengan Qatar, menuding Al Jazeera mendukung Ikhwanul Muslimin yang dianggap mendalangi aksi kekerasan setelah militer Mesir menggulingkan pemimpin kelompok itu pada 2013.

Baca juga artikel terkait QATAR atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra