tirto.id - Menyaksikan mobil-mobil pikap bikinan Jepang berseliweran sudah bukan hal asing bagi orang Indonesia. Pasalnya, mobil-mobil jenis ini memang sudah masuk ke Indonesia sejak dekade 1970-an. Toyota Hiace, misalnya, sudah masuk ke Indonesia sejak 1971, lalu Daihatsu Hijet menyusul setahun sesudahnya. Setelah itu, Suzuki Carry semakin memperkaya pilihan pikap Jepang di Indonesia setelah mulai masuk pada 1976.
Cukup sah dikatakan bahwa mobil-mobil pikap Jepang itu sudah jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Fungsinya sebenarnya hanya satu, yaitu untuk mengangkut sesuatu. Yang diangkut bisa bermacam-macam, mulai dari pasir, batu, sayur, berbagai perabotan rumah tangga, sepeda motor, bahkan manusia. Ya, ketika kecil dulu, saya pernah bersekolah dengan menumpang mobil semacam ini.
Bagi orang Indonesia, saking sudah biasanya menyaksikan mobil-mobil pikap itu, kehadiran mereka pun tak lagi spesial. Namun, bagi orang Amerika, ceritanya lain sekali. Sebab, mobil-mobil pikap Jepang seperti itu justru baru populer belakangan ini. Pertanyaannya: Kok, bisa?
Sejarah Singkat Kei Car
Kekalahan di Perang Dunia II memaksa Jepang membangun kembali perekonomiannya dari nol, termasuk di industri otomotifnya. Yang jadi persoalan, buruknya situasi ekonomi membuat tak banyak orang Jepang yang sanggup membeli mobil. Kebanyakan dari mereka ketika itu cuma bisa membeli sepeda motor.
Pemerintah Jepang kemudian memutar otak sampai akhirnya tiba pada sebuah solusi genius: bagaimana jika ada mobil yang harganya sama, atau tidak jauh berbeda, dengan sepeda motor?
Dari sanalah, lahir apa yang dinamakan kei car (secara harfiah berarti mobil kecil). Tujuan utama produksi jenis mobil ini adalah untuk menggerakkan kembali roda perekonomian yang sempat terhenti akibat perang, terutama bagi pengusaha kecil dan menengah. Harapannya, warga biasa bisa memiliki alat transportasi yang murah dan andal.
Karena hendak dijual dengan harga yang tak jauh beda dengan sepeda motor, kei car tersebut pun diharuskan mengikuti sejumlah regulasi mengenai dimensi serta kapasitas mesin. Awalnya, kei car cuma boleh memiliki kapasitas mesin 150cc untuk 4 tak dan 100cc untuk 2 tak. Lalu, seiring berkembangnya zaman, perlahan-lahan batas atas kapasitas mesin terus dinaikkan sampai akhirnya mencapai 660cc.
Kei car pun menjadi begitu populer di Jepang. Tak cuma murah, ada banyak keuntungan lain yang bisa didapatkan para pemiliknya, mulai dari pajak yang rendah, biaya parkir yang juga lebih murah dari mobil biasa, sampai konsumsi bahan bakar yang irit karena kapasitas mesin yang kecil.
Sampai sekarang, Jepang masih terus memproduksi kei car. Namun, pemainnya tak lagi sebanyak dulu. Hanya Daihatsu, Honda, Suzuki, serta Nissan-Mitsubishi (melalui sebuah joint venture) yang masih memproduksinya.
Nah, yang kemudian populer di Amerika saat ini adalah salah satu jenis kei car yang dinamai kei truck alias truk kecil. Ini sangat berbeda dengan truk-truk di Amerika Serikat yang lazimnya berukuran besar dengan kapasitas mesin yang juga raksasa. Kei truck pada dasarnya sama dengan mobil-mobil pikap yang biasa ditemui di Indonesia, tapi kapasitas mesinnya lebih kecil karena harus mengikuti regulasi pemerintah Jepang.
Pergeseran Selera Mobil Japanese Domestic Market (JDM)
Amerika memang memiliki industri serta ekosistem otomotif yang maju. Namun, para penggila otomotif Negeri Paman Sam juga memiliki obsesi tersendiri pada mobil-mobil Japanese domestic market (JDM) alias mobil-mobil yang hanya dirilis untuk pasar domestik Jepang.
Obsesi ini sebetulnya bermula dari mobil-mobil sport, macam Toyota Supra, Acura NSX, Nissan Skyline GT-R, serta Mitsubishi Lancer Evo. Bagi pecandu otomotif Amerika, memiliki mobil seperti itu sangatlah sulit. Bukan karena mereka tidak punya uang, tapi karena ada regulasi pemerintah Amerika Serikat yang menjadi penghalang.
Di Amerika, sebuah mobil baru bisa diimpor secara utuh 25 tahun sejak mobil tersebut pertama kali dilepas ke pasaran. Tujuannya, untuk memastikan agar mobil-mobil tersebut memiliki signifikansi historis dan berbeda dari model-model anyar yang ada di pasaran. Karena mobil JDM tadi tidak diproduksi di Amerika, mereka pun termasuk dalam kategori mobil yang baru bisa diimpor setelah 25 tahun.
Perlahan, selera masyarakat Amerika pun bergeser. Jika awalnya mobil-mobil sport JDM jadi incaran, kini yang laris bak kacang goreng adalah kei truck. Dengan harga sangat murah untuk ukuran Amerika—sekitar Rp45-70 juta per unit, seseorang sudah bisa memiliki mobil yang, bisa dikatakan, memiliki banyak sekali fungsi.
Ditambah lagi, dengan harga yang murah itu, biaya registrasi serta pajaknya pun menjadi rendah.
Bicara soal fungsi, kebanyakan orang Amerika yang membeli kei truck adalah mereka yang bekerja di sektor pertanian dan peternakan. Rupanya, selama ini di Amerika Serikat ada semacam gap kebutuhan yang tidak bisa ditutupi oleh para produsen mobil setempat. Petani dan peternak itu butuh mobil yang tidak sebesar truk-truk Amerika pada umumnya, tapi tetap bisa dikendarai secara legal di jalan raya.
Sebelum kemunculan kei truck, truk kecil yang biasa digunakan para petani dan peternak itu adalah truk Gator atau Polaris. Namun, truk-truk pikap ini tidak bisa dikendarai secara legal di jalan raya. Para petani dan peternak itu pun, secara otomatis, mesti menggunakan truk besarnya meskipun barang yang diangkut tidak banyak.
Truk-truk macam itu tentu saja mengonsumsi bahan bakar dalam jumlah besar yang bikin dompet para petani dan peternak makin tipis.
Menurut laporan CNN, penjualan kei truck naik tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa memang ada pasar yang bisa mereka kuasai. Bahkan, kei truck diperkirakan bisa saja mengancam penjualan truk-truk yang selama ini dijual di Amerika.
Sejauh ini, kei truck baru bisa dikendarai secara legal di 19 negara bagian. Pasalnya, otoritas setempat menganggap fitur keamanan mobil-mobil ini masih sangat minim. Sudah begitu, setirnya pun berada di kanan, persis seperti pikap-pikap Jepang di Indonesia.
Yang menarik, popularitas kei truck di Amerika Serikat ini tidak melulu berkisar di kalangan petani dan peternak. Para penghobi otomotif pun ikut menyemarakkan pasar kei truck untuk dimodifikasi. Bahkan, ada sebuah rumah modifikasi di Florida yang sukses menyulap sebuah kei truck Mitsubishi menjadi mobil balap.
Ini menunjukkan bahwa antusiasme konsumen Amerika terhadap jenis mobil ini memang begitu besar.
Popularitas kei truck di Amerika ini sendiri diprediksi bakal terus bertumbuh, khususnya di situasi perekonomian yang tidak stabil seperti sekarang. Dengan harga dan biaya penggunaan serta perawatan yang jauh lebih ekonomis, kei truck punya potensi besar mengganyang dominasi truk-truk tradisional Amerika.
Penulis: Yoga Cholandha
Editor: Fadrik Aziz Firdausi