Menuju konten utama

Jurgen Klopp: Jika Kami Juara Atau Tidak, Itu Adalah Takdir

Jurgen Klopp menyerahkan nasib Liverpool untuk juara Liga Inggris kepada takdir. Jika juara ya juara, jika tidak ya memang bukan nasibnya juara.

Jurgen Klopp: Jika Kami Juara Atau Tidak, Itu Adalah Takdir
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp (tengah). AP Photo / Tim Ireland

tirto.id - Liverpool berhasil menjaga peluang juara Liga Inggris, dan akan menjalani pertandingan penentuan di laga pamungkas. Pada laga ke-37, Liverpool berhasil menang 3-2 atas Newcastle dan menjadikannya sebagai pemimpin klasemen sementara dengan 94 poin, unggul 2 angka dari Manchester City yang menyisakan satu laga.

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp nampaknya tak mau ambil pusing dengan posisi mereka di klasemen sementara tersebut. Dalam konferensi pers usai laga, Jurgen Klopp, menyebut jika Liverpool ditakdirkan menjadi juara, mereka akan menjadi juara Liga Inggris musim ini.

“Saya sudah lama menegaskan bahwa kami telah melakukan segalanya [untuk menjadi juara]. Para pemain sudah melakukan apa pun yang mereka miliki di lapangan, sehingga itu berarti apakah kami juara atau tidak adalah takdir. Kami melakukan segalanya dan kami tidak bisa berbuat lebih banyak - bisakah Anda mendapatkan lebih dari 94 poin [dalam satu musim]?” kata Jurgen Klopp, dikutip laman resmi klub.

Juru taktik berkebangsaan Jerman itu pun memuji penampilan anak asuhnya yang terus berjuang sampai menit akhir saat menang laga tandang 2-3 atas Newcastle. Dalam pertandingan di St Jemes Park Minggu (5/5/2019), The Reds 2 kali disamakan setelah 2 kali memimpin skor pertandingan. Virgil van Dijk dan kolega kian terdesak, setelah Mohamed Salah, tidak dapat melanjutkan pertandingan karena mengalami cedera.

Namun, Liverpool berhasil menunjukkan kualitas dan mentalitas yang bagus, sehingga tetap mampu mengamankan 3 poin dari kandang Newcastle, setelah Divock Origi, mencetak gol kemenangan 8 menit sebelum laga usai.

“Kami mencetak gol kedua [melalui] umpan silang yang bagus dari Trent Alexander-Arnold dan Mo [Mohamed Salah menyambutnya [dan mencetak gol]. Tapi, kemudian mereka mencetak gol dan kemudian tidak lama kemudian kami harus mengganti Mo.

“Kami memiliki pemain baru dari bangku cadangan, mencoba untuk memberikan dampak - dan berhasil. Itu adalah tendangan bebas yang indah dari Shaqiri dan sundulan sensasional dari Divock dan kami memenangkan pertandingan,” tambah juru taktik yang pernah menukangi Dortmun tersebut.

Pemain berkebangsaan Belgia itu menyebut dirinya sangat emosional saat berhasil mencetak gol kemenangan untuk Liverpool. Origi pun menyebut musim 2018/2019 sebagai musim yang istimewa bagi dirinya dan semua pemain di tim.

“Anda merasakan emosi. Ini musim yang sangat istimewa bagi semua pemain, tetapi sebagai pemain, Anda harus menyalurkan emosi itu ke dalam kinerja [yang lebih baik] dan pada akhirnya itu berhasil,” tutur Divock Origi, kepada BBC.

Pemain yang pernah memperkuat OSC Lille itu pun menyebut kekuatan utama Liverpool musim ini adalah kolektivitas. Ia pun memuji rekan-rekan di timnya yang telah menjalankan peran dengan baik, secara bersama-sama untuk meraih kemenangan atas Newcastle United.

"Salah satu kekuatan utama kami adalah bekerja bersama untuk satu sama lain, campuran bakat dan kerja keras. Kami menunjukkan ketenangan datang ke sini melawan tim yang sangat baik dengan pelatih yang sangat baik,” tandas pemain berusia 24 tahun tersebut.

Baca juga artikel terkait LIGA INGGRIS atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Agung DH