tirto.id - Jumlah korban akibat jembatan Baltimore yang runtuh di AS pada Selasa, (26/3/2024) pagi waktu setempat, diperkirakan 6 orang meninggal. Sedangkan 2 lainnya berhasil diselamatkan.
Mengutip pemberitaan CBS News, Laksamana Muda Shannon Gilreath (Coast Guard AS) menerangkan 6 orang yang masih hilang itu diperkirakan sudah tewas. Kendati demikian, pihaknya berhasil mengevakuasi 2 orang lainnya dari dalam air.
Salah satu korban yang ditemukan tidak mengalami cedera. Sedangkan satu lainnya sempat menjalani perawatan di University of Maryland Medical Center dan sudah pulang.
Menurut Jennifer Homendy, ketua Dewan Keamanan Transportasi Nasional AS, 8 orang itu merupakan pekerja yang berasal dari perusahaan Brawner Builders. Mereka dipekerjakan untuk mengisi lubang pada saat kejadian jembatan Baltimore runtuh.
Reuters melaporkan berdasarkan keterangan pejabat Penjaga Pantai AS dan Kepolisian Maryland, tim penyelam menghadapi kondisi berbahaya di perairan yang gelap dan penuh reruntuhan. Operasi pencarian dan penyelamatan terhadap korban akirnya sempat dihentikan sekitar 18 jam.
Kondisi Terkini Jembatan Baltimore Runtuh
Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, AS, runtuh setelah salah satu tiangnya ditabrak kapal kargo pada Selasa (26/3).
Akibatnya, konstruksi jembatan patah dan jatuh ke Sungai Patapsco. Sejumlah kendaraan dan orang-orang yang berada di atas jembatan pun ikut jatuh ke sungai.
Sekitar pukul 19.30 waktu setempat, pihak berwenang memutuskan operasi pencarian dan penyelamatan dihentikan sementara waktu. Para petugas kemudian dialihkan untuk menangani proses pemulihan pasca tragedi.
"Berdasarkan lamanya waktu yang telah kami lalui dalam pencarian ini, upaya pencarian ekstensif yang telah kami lakukan, suhu air - bahwa pada saat ini kami tidak yakin bahwa kami akan menemukan satu pun dari mereka yang masih hidup," tutur Laksamana Muda Shannon Gilreath.
Menurut laporan AP News pada Rabu, 27 Maret 2024, kapal kargo kehilangan daya sebelum menabrak jembatan utama di Baltimore. Para awak kapal sebenarnya sudah mengeluarkan panggilan darurat sebelum terjadi kecelakaan.
Sebagaimana mengutip pernyataan Gubernur Maryland, Wes Moore, hal ini masih memungkinkan bagi aparat setempat untuk membatasi kendaraan yang melintas di atas jembatan.
Pihak berwenang memiliki waktu terbatas untuk menghentikan mobil-mobil yang melintas di atas jembatan. Di lain sisi, kapal melaju semakin cepat.
Sesampainya di dekat jembatan, kepulan asap hitam mulai terlihat diiringi lampu yang berkedip-kedip. Kapal lalu menghajar salah satu tiang penyangga jembatan hingga menyebabkan struktur runtuh.
"Orang-orang ini adalah pahlawan. Mereka telah menyelamatkan banyak nyawa tadi malam," ucap Wes Moore.
Menurut kabar terbaru yang dinukil via CNN, proses pemetaan bawah air yang melibatkan tim penyelam lokal, negara bagian, dan federal akan kembali dimulai pada hari Rabu, (27/3).
Kepala Badan Pemadam Kebakaran Kota Baltimore, James Wallace, menguraikan Sungai Patapsco masih dipengaruhi pasang surut air laut yang membuat siklus pasang surut seperti perairan terbuka di Teluk Chesapeake.
Kedalaman air di area di bawah jembatan bervariasi antara 40-60 kaki lebih. Jika semakin dalam, penyelam akan merasakan suhu semakin dingin dan jarak pandang menjadi nol.
Presiden AS, Joe Biden merespons kejadian ini dengan mengatakan pemerintah federal akan menanggung seluruh biaya pembangunan ulang jembatan dan membuka kembali jalur pelabuhan yang sempat mengalami penutupan.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra