tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menjawab lebih lanjut soal rencana perombakan atau reshuffle kabinet setelah memasuki 2023.
"Tunggu aja," kata Jokowi usai peninjauan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1/2023).
Eks Wali Kota Solo itu juga meminta publik menunggu soal nasib Partai Nasdem di Kabinet Indonesia Maju usai mendukung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.
"Ditunggu saja," kata Jokowi.
Sinyal reshuffle kabinet yang disampaikan Jokowi kembali memicu konflik internal koalisi partai. PDIP kerap menyindir Partai Nasdem yang dinilai kurang optimal dalam bekerja.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyindir Menteri Pertanian dari Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo karena gagal melakukan ekspor beras. Hasto menyebut bahwa Syahrul Yasin Limpo sempat menjanjikan akan ada ekspor beras namun hingga saat ini tidak terealisasi.
"Soal reshuffle sudah saya jelaskan bagaimana pentingnya seorang menteri mengambil kebijakan berdasarkan data-data yang akurat," kata Hasto dalam konferensi pers refleksi akhir tahun pada Jumat (30/12/2022).
Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menjawab kritik PDIP. Eks Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin itu menantang PDIP untuk adu prestasi menteri.
Irma memberikan tantangan tersebut karena sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mendesak Presiden Joko Widodo untuk melakukan reshuffle kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terkait polemik impor beras.
"Mau adu prestasi menteri dari NasDem ? Hati hati, menteri NasDem tidak ada yang ditangkap KPK karena merugikan bangsa dan negara!," kata Irma dalam keterangan tertulis pada Tirto pada Sabtu (31/12/2022).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto