Menuju konten utama

Jokowi: Penyebaran Omicron di Afrika Terjadi Akibat Minim Vaksinasi

Jokowi mengakui takut ketika COVID merebak di Indonesia pada Juli 2021 silam.

Jokowi: Penyebaran Omicron di Afrika Terjadi Akibat Minim Vaksinasi
Presiden Joko Widodo, ANTARA/Twitter/@setkabgoid/pri.

tirto.id -

Presiden Jokowi mengklaim bahwa perkembangan varian COVID-19 Omicron di Afrika Selatan terjadi karena terlambat vaksinasi.

Saat memberikan sambutan dalam HUT ke-7 PSI di Jakarta, Rabu (22/12/2021), Jokowi menyinggung soal langkah pemerintah yang getol membeli vaksin di masa lalu.

Jokowi mengaku kerap mendengar saran dari berbagai pihak agar melakukan vaksin. Ia lantas memutuskan untuk membeli vaksin karena Indonesia tidak memproduksi vaksin. Ia pun lantas menyinggung bahwa Afrika kini menjadi daerah penyebaran Omicron karena tingkat vaksinasi rendah.

"Pak ini nanti kuncinya ada di vaksin, pak ini nanti vaksin, pak ini nanti vaksin. Langsung saya perintahkan kepada menteri sudah pergi ke sini, pergi ke sini, pergi ke sini. Balik, pak ini kira-kira harganya segini, harganya segini, ya sudah. Saya langsung tandatangan saja, sudah," kata Jokowi saat HUT ke-7 PSI di Jakarta, Rabu.

"Di negara-negara Afrika itu vaksinasi baru dari angka rata-rata itu 3 persen bayangkan. Kenapa muncul Omicron karena vaksinasinya masih sangat rendah sekali," lanjut Jokowi.

Jokowi pun mengakui bahwa dirinya takut ketika COVID merebak di Indonesia pada Juli 2021 silam. Ruang ICU penuh, oksigen terbatas, obat tidak ada hingga kasus tembus 56 ribu per hari.

Kini, angka kasus turun ke angka 216 kasus per hari. Indonesia masuk ke level 1 bersama dengan 4 negara lain berdasarkan penilaian World Health Organization (WHO) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika. Beberapa negara pun sampai bertanya bagaimana Indonesia bisa menekan kasus.

"Ini kerja gotong royong. semuanya bekerja. Enggak bisa kerja kalau ada yang mengklaim wah ini suksesnya presiden, enggak ada, enggak boleh seperti itu, karena ini saya rasakan semuanya bekerja dan negara lain itu yang enggak punya gotong royong itu yang enggak punya dari yang level atas sampai di puskesmas semuanya bekerja keras betul-betul mati-matian," kata Jokowi.

Di sisi lain, pemerintah juga menjawab penanganan pandemi lewat vaksinasi. Aksi pembelian vaksinasi tembus 263 juta dosis dan dosis ratusan juta tersebut telah disuntikkan ke masyarakat.

Kini, Indonesia sudah 73 persen warga mendapat dosis tahap 1 dan 51 persen menerima tahap kedua dari total 263 juta dosis vaksin tersebut. Sementara itu, anak anak 6-11 tahun sudah disuntikkan sebanyak 1 juta dosis padahal baru dimulai.

"Ini enggak mungkin kerja sendirian, semuanya. Termasuk PSI juga sama tadi kita lihat. Vaksinasi, semua," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait OMICRON VIRUS atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Nur Hidayah Perwitasari