Menuju konten utama

Jokowi Minta Insiden Bendera Terbalik Tak Usah Dibesarkan

Meski menyesalkan kejadian pencetakan bendera Indonesia yang terbalik oleh Malaysia, Presiden Joko Widodo meminta agar insiden ini tidak dibesar-besarkan.

Jokowi Minta Insiden Bendera Terbalik Tak Usah Dibesarkan
Presiden Joko Widodo memberi hormat saat upacara penurunan bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-72 RI di istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui sangat menyesalkan masalah pencetakan bendera Indonesia yang terbalik di buku panduan SEA Games 2017 yang dituanrumahi Malaysia. Meski begitu, Jokowi menginginkan agar perkara itu tidak usah dibesar-besarkan.

"Saya kira kita menunggu permintaan maaf resmi dari pemerintah Malaysia, enggak usah dibesar-besarkan," kata Jokowi setelah menyerahkan sertifikat tanah untuk masyarakat Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi di Park & Ride Jalan MH Thamrin Nomor 10 Jakarta Pusat, Minggu (20/8/2017).

"Kita sangat menyesalkan kejadian seperti itu tapi tidak usah dibesar-besarkan, kita menunggu permintaan maaf dari Pemerintah Malaysia dalam hal ini karena ini menyangkut sebuah kebanggaan nasionalisme dari bangsa kita Indonesia," tutur Jokowi.

Pemerintah Malaysia melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin sebelumnya telah melayangkan permohonan maaf secara resmi tidak lama setelah mengetahui bendera Indonesia tercetak terbalik pada halaman 80 buku panduan pelaksanaan SEA Games 2017.

Pengerusi Jawatankuasa Pengelola Malaysia dan Menteri Belia dan Sukan YB Brig Jen Khairy Jamaluddin bahkan akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan memohon maaf secara langsung, demikian yang dilansir Antara.

Diberitakan sebelumnya, dalam buku panduan pelaksanaan SEA Games 2017, bendera Indonesia yang dicetak terbalik ada di halaman berisi daftar negara peserta yang pernah menjadi tuan rumah SEA Games. Pada bagian itu tertulis Indonesia menjadi tuan rumah pada 1979, 1987, 1997, dan 2011.

Buku panduan tersebut dibagikan kepada para pejabat yang hadir dalam pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/8/2017).

Insiden pencetakan terbalik bendera Indonesia itu sebelumnya dibeberkan Menpora Imam Nahrawi melalui akun Twitternya. Ia menuliskan: “Pembukaan SEA Games 2017 yang bagus tapi tercederai dengan keteledoran fatal yang amat menyakitkan.”

Imam Nahrawi, yang juga mengikuti upacara pembukaan SEA Games 2917 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur itu menilai bahwa pencetakan bendera Indonesia yang terbalik itu sebagai tindakan yang teledor dan ceroboh.

"Saya kira ini sangat terledor. Ceroboh sekali. Saya kira hal ini yang mencederai kemegahan pembukaan SEA Games 2017 yang disaksikan jutaan orang," kata Menpora Imam Nahrawi.

Terkait temuan ini, Menpora menyatakan akan segera melakukan koordinasi dengan lintas kementerian seperti Menko PMK, Menkumham hingga perwakilan kepolisian yang kebetulah hadir dalam pembukaan kejuaraan dua tahunan paling bergengsi di Asia Tenggara itu.

Baca juga: Bendera Indonesia Dicetak Terbalik, Malaysia Minta Maaf

Hasil pertemuan tersebut, kata dia, akan dijadikan modal untuk menindaklanjuti permasalahan yang ada. Apalagi komplain baik secara lisan maupun secara resmi belum dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

"Protes jelas akan kami lakukan. Kami juga menunggu permintaan maaf secara langsung dari pemerintah Malaysia. Masak acara besar dan istimewa harus ternoda dengan ini," katanya menjelaskan.

Baca juga artikel terkait SEA GAMES 2017 atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari