Menuju konten utama

Jelang Real Madrid vs Liverpool: Riwayat Tak Menguntungkan The Reds

Dalam enam tahun terakhir, Jurgen Klopp dua kali gagal menang di partai final kompetisi Eropa.

Jelang Real Madrid vs Liverpool: Riwayat Tak Menguntungkan The Reds
Juergen Klopp. FOTO/REUTERS

tirto.id - Final Liga Champions yang dihelat pada Minggu (27/5/2018) dini hari waktu Indonesia bakal mempertemukan Real Madrid vs Liverpool di NSC Olimpiyskiy, Kiev. Jelang big match tersebut, pelatih Liverpool, Jurgen Klopp dihadapkan pada riwayat buruknya pada partai puncak kompetisi Eropa.

Dalam enam tahun terakhir Klopp tercatat dua kali membawa tim yang ia latih menembus final kompetisi Eropa. Momen pertama terjadi pada tahun 2013 kala ia membawa Borussia Dortmund menantang Bayern Munchen di final Liga Champions. Kemudian, pada tahun 2016 ia membawa Liverpool menantang Sevilla pada kompetisi Liga Eropa. Sayangnya, dari dua final tersebut, Klopp selalu mengalami kekalahan. Dortmun di bawah asuhan Klopp takluk 1-2 dari Bayern, sementara Liverpool kalah 1-3 dari Sevilla.

Situasi ini jelas berbanding terbalik dengan pencapaian Real Madrid di kompetisi benua biru. Dalam empat tahun terakhir saja, El Real Tercatat tiga kali menembus partai puncak Liga Champions, dan keseluruhan dari laga tersebut berujung trofi.

Jika membandingkan secara personal figur Klopp dan Zidane, pencapaian nama kedua jelas lebih baik. Meski sama-sama dua kali menembus partai final kompetisi Eropa, Zidane jelas punya catatan lebih baik karena selalu memenangkan laga.

Terlepas dari catatan tak menguntungkan tersebut, gelandang andalan Liverpool, Jordan Henderson mengaku tak akan takut menghadapi Real Madrid. Ia menegaskan bahwa memori kelam kalah pada final Liga Eropa 2016 justru bakal menjadi pemacu semangat.

"Saya tentu ingat malam itu [laga melawan Sevilla]. Saya rasa Anda dapat melihat bagaimana dia [Klopp] membuat tim menjadi lebih baik sejak kekalahan itu," ungkap Henderson seperti dikutip BBC Sport.

Henderson juga yakin Klopp selalu memiliki tekad dan kemampuan untuk bangkit usai kekalahan. Hal ini terbukti dari keberhasilan Liverpool menembus final kompetisi Eropa lagi setelah kegagalan pada 2016 lalu.

"Dia [Klopp] menggunakan pengalamannya di final untuk membuat kami terus bersama dan menjadi positif. Sehingga, ketika kami mendapatkan final lain, kami akan siap," sambung pemain berusia 27 tahun itu.

Klopp sendiri dalam sepekan terakhir tak memberikan latihan berat kepada para pemain Liverpool. Menurutnya, saat ini yang terpenting adalah mengisi tenaga agar dapat tampil semaksimal mungkin pada akhir pekan mendatang.

"Kami perlu pergi ke final dengan kaki dan pikiran yang lebih bugar," tutur sang pelatih.

Liverpool lolos ke partai final setelah mengalahkan AS Roma dengan agregat 7-6. Sementara lawan mereka, Real Madrid menembus partai puncak berkat kemenangan agregat 4-3 atas Bayern Munchen.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan