Menuju konten utama

Jelang MotoGP Perancis 2019, Lorenzo Realistis Meski Rekornya Apik

Bersama Yamaha, Jorge Lorenzo, memiliki catatan apik di Le Mans, yakni meraih 6 kali podium dan 5 di antaranya adalah juara.

Jelang MotoGP Perancis 2019, Lorenzo Realistis Meski Rekornya Apik
Jorge Lorenzo dari tim Ducati melakukan selebrasi usai meraih posisi pole pada babak kualifikasi MotoGP Aragon Grand Prix di MotorLand Aragon, Alcaniz, Spanyol, Sabtu (22/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Heino Kalis

tirto.id - Jorge Lorenzo, tidak memiliki ekspektasi tinggi di Sirkuit Shark Helmets, Le Mans, yang dijadwalkan berlangsung 17-19 Mei 2019, kendati memiliki rekor apik di GP Perancis. Hasil kurang memuaskan di seri terakhir, membuatnya realistis dalam mematok target.

Pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Angel Nieto, Jerez, Spanyol pada Minggu (5/5/2019), X-Fuera gagal meraih hasil maksimal dan finis di posisi ke-12. Padahal, jelang GP Spanyol, Lorenzo, sempat mengatakan bahwa dirinya sangat percaya diri dapat menunjukkan performa terbaiknya di Jerez.

Harapan itu pun kian besar, setelah di sesi latihan bebas 1 (free practice), Lorenzo berhasil membuat catatan waktu terbaik yang menempatkannya di posisi 3 teratas. Namun, hal itu mulai menurun di 3 sesi latihan bebas berikutnya. Lorenzo gagal mengulang catatan apiknya tersebut.

Ia pun mengawali balapan di Jerez, dari posisi ke-11, dan finis ke-12. Selain itu, Lorenzo 2 kali terjatuh dalam sesi tes pasca balapan.

"Setelah akhir pekan yang berat [di Jerez] saya senang bisa kembali ke Honda tanpa terlalu banyak waktu di antara balapan. Di masa lalu, saya melakukan balapan dengan baik di Prancis, tetapi kita perlu melihat bagaimana akhir pekan ini berjalan,” kata Jorge Lorenzo, dikutip Crash.

Bersama Yamaha, Jorge Lorenzo, memiliki catatan apik di Le Mans, yakni meraih 6 kali podium dan 5 di antaranya adalah juara. Kendati begitu, tipikal motor Honda yang ditunggaginya disebut Lorenzo, sangat menyulitkan bagi dirinya karena terlalu banyak menempatkan beban di depan, sehingga sulit dikendalikkan dengan kondisi lengannya yang masih cedera.

"Sepeda motor mentransfer terlalu banyak beban ke depan dan sulit bagi saya untuk memiliki energi yang cukup di lengan [karena cedera]. Ini membuat saya [merasa tidak aman] masuk ke tikungan. Saya kehilangan banyak waktu dibandingkan dengan Cal [Cratchlow] dan [Takaaki] Nakagami, dan tentu saja dengan Marc Marquez. Jika kami memperbaiki masalah ini, kami tidak akan puasa [naik podium],” tambahnya.

Dengan masalah yang sudah diketahui, Lorenzo dan tim mekanik dari Repsol Honda, setidaknya memahami yang akan mereka lakukan selama di Le Mans. Pembalap berkebangsaan Spanyol itu pun mengakui bahwa motor yang dikendarainya tidak cocok dengan gaya balapannya.

"Tapi motor itu sendiri, untuk gaya belapan saya, perlu memberi sesuatu yang lebih pada saya, dalam hal ergonomi, agar tidak lelah dalam pengereman, dan dalam hal kepercayaan diri, sasis, rem mesin, atau mesin, sehingga saya bisa masuk lebih cepat ke setiap tikungan. Sekarang aku kehilangan kecepatan terlalu banyak,” tandas juara dunia MotoGP 3 kali tersebut.

Baca juga artikel terkait MOTOGP atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Otomotif
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Ibnu Azis