tirto.id - Jepang akan berhadapan dengan tim kuat Belgia pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rostov Arena, Selasa (03/07/2018) pukul 01.00 WIB. Bek asal Southampton, Maya Yoshida khawatir akan kekuatan Belgia. Selain karena hasil bagus yang diperoleh Les Diables Rouges di babak penyisihan grup, ia juga waswas Romelu Lukaku dan kawan-kawan mampu memanfaatkan bola-bola mati yang menjadi kelemahan Jepang saat ini.
Kekhawatiran Maya Yoshida terjadi karena pada dua pertandingan terakhir kala menghadapi Polandia dan Kolombia di babak penyisihan grup, gol le gawang Jepang tercipta dari situasi set-piece. Jan Bednarek sang pencetak gol Polandia, berhasil memanfaatkan tendangan bebas yang dilakukan Rafal Kurzawa. Sedangkan gol yang dicetak oleh Juan Quintero untuk Kolombia tercipta dalam skema tendangan bebas langsung.
Bek kelahiran 24 Agustus 1988 itu mengakui fisik dan tinggi badan Belgia akan menjadi masalah bagi timnya.
“Ini akan menjadi area yang sulit bagi kami. Kami memahami bahwa ini adalah salah satu poin lemah kami yang perlu kami tingkatkan. Kami berusha meningkatkan banyak hal dalam latihan. Kami juga harus menghindari pelanggaran tak perlu di area tengah.” ungkap Yoshida.
Selain itu, lini belakang Jepang juga menjadi sorotan. Dalam 3 pertandingan di penyisihan grup, gawang Jepang selalu kemasukan. Masing-masing oleh Kolombia (1-2), Senegal (2-2) dan terakhir Polandia 0-1. Hal ini tentu saja menjadi ancaman serius, sebab lini depan Belgia begitu mengerikan. Selama babak penyisihan grup, Belgia telah mencetak 9 gol dari 3 pertandingan.
Belgia pun memiliki striker tajam pada diri Romelu Lukaku yang telah mencetak 4 gol di Piala Dunia 2018 sejauh ini, ia kini bersanding bersama Harry Kane yang telah menorehkan 5 gol sebagai calon pencetak gol terbanyak Piala Dunia 2018.
Menurut Yoshida, usaha menjaga pergerakan striker Manchester United tersebut sama sulitnya seperti usaha menjaga Harry Kane meskipun menurutnya pengalaman reguler menghadapi Lukaku di Premier League telah banyak membantunya.
"Kami belum pernah lolos ke babak perempat final sebelumnya. Ini adalah tantangan baru bagi kami untuk bisa lolos dan kami berharap kami bisa mengukir sejarah baru bagi persepakbolaan Jepang. Saya tahu Lukaku adalah pemain hebat dan saya tidak akan bisa menghentikannya sendirian. Kami harus berjuang bersama-sama sebagai tim baik ketika bertahan atau pun menyerang,” ujarnya kepada telegraph.co.uk.
Editor: Hendi Abdurahman