tirto.id - Juru taktik Chelsea, Maurizio Sarri, menyebut Pep Guardiola beruntung diberi kepercayaan untuk tetap menukangi Manchester City, kendati di musim pertamanya bersama The Cityzens pelatih asal Spanyol itu memiliki rekor yang tidak lebih baik dari Chelsea era Sarri. Manajer asal Naples, Italia itu memersembahkan 28 kemenangan untuk The Blues di ajang kompetitif sejauh ini.
“Dia [Guardiola], beruntung. Saya pikir, jika Anda memilih Guardiola, Anda harus menunggu karena klub tahu betul bahwa Guardiola membutuhkan waktu. [namun] Dalam pekerjaanku, aku butuh hasilnya [segera, agar dapat bertahan]. Tidak ada [cara] yang lain," kata Maurizio Sarri, seperti dikutip Sky Sport.
Musim pertama Guardiola di Stadion Etihad tidak berjalan seperti yang diinginkan. Pelatih asal Spanyol itu gagal memersembahkan satu pun gelar untuk Manchester City dalam empat kompetisi yang diikuti.
The Cityzens tersingkir di babak 16 besar Liga Champions, kemudian di Piala Liga Inggris tumbang dari rival sekota, Manchester United di babak keempat, dan tumbang dari Arsenal di Piala FA. Sementara di Liga Inggris, The Blue Sky finis di posisi ke-3 dengan mencatat 23 kemenangan, 9 kali imbang, dan 6 kali tumbang.
Pada periode yang sama dengan Sarri saat ini, yakni setelah melakoni 26 laga di Liga Inggris, Guardiola membawa The Cityzens berada di peringkat ke-3 dengan mencatat 17 kemenangan. Lebih baik dari Chelsea, yang mencatat 15 kemenangan dan berada di posisi 6 klasemen Liga Inggris.
Secara keseluruhan, dalam periode yang sama, musim pertama Guardiola di Manchester City mencatat 25 kemenangan. Lebih sedikit dari yang total kemenangan Chelsea di bawah Sarri, yang sudah mencatat 28 kemenangan.
Dikutip laman resmi Chelsea, Sarri mengomentari dua pertemuan Chelsea vs Manchester City di Liga Inggris, di mana The Blues menang 2-0 di pertemuan pertama yang berlangsung di Stamford Bridge (19/12/2018). Kemudian tumbang 6-0 saat gantian bertandang ke Stadion Etihad (10/02/2019), yang membuat masa depan Sarri mulai dispekulasikan.
“Kami beruntung di pertemuan pertama [di Stamford Bridge] karena kami dalam masalah di babak pertama. Kami mencetak gol di menit terakhir babak pertama, dan kemudian pertandingan berubah. [namun] Kami kurang beruntung di pertemuan kedua [di Stadion Etihad], karena kami memulai dengan sangat baik selama lima menit kemudian kami kebobolan gol bodoh dan kami tidak dapat bereaksi. Itu adalah bencana,” tandas Sarri.
Faktor utama yang membuat Maurizio Sarri banyak dikritik adalah gaya bermain Sarri-ball yang dianggap tidak cocok dengan Chelsea. Selain itu, keputusannya mendorong N'Golo Kante yang berposisi sebagai gelandang bertahan, ke posisi yang lebih menyerang, untuk mengakomodasi Jorginho, yang ia bawa dari Napoli sebagai pemain yang diistimewakan. Namun, hal itu dibantah oleh N’Golo Kante.
"Sebagai tim kami memiliki beberapa kesulitan saat ini tetapi kami semua bersama dan tidak ada [pemain di dalam tim] yang diistimewakan. Reaksi para pendukung [terhadap Jorginho] lebih umum tentang penampilan terakhir kami. Kami bisa memahami kekecewaan mereka," kata N’Golo Kante, seperti dikutip Sky Sport.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan