Menuju konten utama

Jaya Raya Tak Puas dengan Capaian di Superliga Badminton 2019

“Secara keseluruhan kami merasa kurang puas dengan hasil di kejuaraan ini,” ujar Imelda Wiguna, Manajer Tim Jaya Raya.

Jaya Raya Tak Puas dengan Capaian di Superliga Badminton 2019
Pebulu tangkis ganda putri tim Jaya Raya Jakarta Jauza Fadhila Sugiarto (kanan) dan Virni Putri (kiri) mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis ganda putri tim Mutiara Cardinal Maretha Dea Giovani dan Yulfira Barkah dalam laga Final Djarum Superliga Badminton 2019 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/2/2019). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc.

tirto.id - Klub Jaya Raya Jakarta mengakhiri ajang Djarum Superliga Badminton 2019 dengan capaian nir gelar. Dalam kejuaraan bulu tangkis beregu putra dan putri yang mulai berlangsung dari 18 sampai 24 Februari 2019 di GOR Sabuga Bandung tersebut, tim putri skuat ibukota harus puas menjadi runner-up, sementara pasukan putra mereka hanya duduk di peringkat ke-3.

“Secara keseluruhan kami merasa kurang puas dengan hasil di kejuaraan ini,” ujar Imelda Wiguna, Manajer Tim Jaya Raya, sebagaimana dikutip dari laman PBSI.

Imelda menyoroti salah satu faktor penyebab kekalahan telak 0-3 tim putri Jaya Raya di final Superliga Badminton 2019, lantaran mereka harus kehilangan andalan mereka, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Seperti diketahui, Greysia/Apriyani terpaksa melewatkan partai final lantaran harus kembali ke Pelatnas Cipayung. Ganda putri ranking 4 dunia itu mesti menjalani persiapan demi rangkaian turnamen Eropa yang akan segera mereka ikuti.

“Di tim putri kami kehilangan Greysia/Apriyani terasa berat juga. Kalau ada Greysia/Apriyani kami punya peluang besar untuk dapat dua poin. Karena kami yakin punya kekuatan di nomor ganda. Tapi ya seperti itulah pertandingan, hasilnya tidak selalu dengan apa yang kita inginkan,” tambah Imelda.

Sementara untuk kategori putra, Jaya Raya hanya sanggup menduduki peringkat ke-3 selepas berhasil mengalahkan skuat Berkat Abadi di partai playoff.

Imelda berpendapat jika kegagalan tim putranya lantaran mereka tidak mampu tampil sebagai juara grup, karena kalah melawan Djarum Kudus di laga terakhir penyisihan grup. Akibatnya mereka langsung bertemu dengan tim tangguh Musica Trinity di semifinal, yang lantas berujung dengan kekalahan.

“Tapi di kejuaraan ini, seharusnya prestasi tim putra lebih baik dari tim putri kalau dilihat dari materi pemain. Kita kuat di ganda, dan di tunggal juga masih cukup kuat. Hanya saja kemarin kita kecolongan saat melawan PB Djarum,” terangnya.

Baca juga artikel terkait SUPERLIGA BADMINTON 2019 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Agung DH