tirto.id - Dalam sesi ketiga Debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta 2017 pada Jumat (10/2/2017) di Hotel Bidakara, Djarot Saiful Hidayat mengkritisi banyaknya janji yang diobral oleh Anies Baswedan, salah satu tentang program rumah untuk rakyat tanpa uang muka. Tapi, jawaban Anies terkait pertanyaan Djarot tersebut tidak jelas terdengar karena kendala teknis, microphone bermasalah.
Setelah Anies selesai memberikan jawaban meskipun tidak terdengar jelas, giliran Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang maju dan mempertanyakan secara konkret bagaimana caranya menyediakan rumah untuk rakyat Jakarta tanpa uang muka. Ahok mengaitkan hal ini dengan banyak hal seperti regulasi, persetujuan DPRD, seberapa besar dana yang akan dihabiskan, relasi dengan perbankan, hingga kemampuan rakyat membayar cicilan.
Selanjutnya yang tampil adalah Sandiaga Uno. Membalas Ahok, pasangan calon wakil gubernur untuk Anies Baswedan ini menyatakan bahwa tugas pemimpin adalah mencari solusi dalam semua persoalan yang dihadapi, termasuk terkait janji pengadaan rumah murah untuk rakyat Jakarta tanpa uang muka tersebut.
Sandiaga Uno mengklaim bahwa ia sudah sangat berpengalaman di bidang perbankan, dan program seperti itu telah dilakukan di banyak negara. Kader Partai Gerindra yang juga pengusaha ini menegaskan sudah mempunyai solusi agar masyarakat Jakarta bisa menikmati mimpi memiliki rumah sendiri jika ia dan Anies memimpin nanti.
Pada sesi berikutnya setelah jeda, Anies Baswedan memberikan konfirmasi bahwa suaranya ternyata tidak terdengar di televisi saat memaparkan solusi rumah murah untuk rakyat tanpa uang muka. Anies memang tidak mengulangi pernyataannya yang tidak terdengar jelas tadi, namun ia menegaskan bahwa jawabannya itu sangat penting.
Di sesi terakhir, pihak penyelenggara memberikan kesempatan kepada Anies Baswedan untuk mengulang kembali jawabannya atas pertanyaan tentang realisasi pengadaan rumah murah tanpa uang muka. Anies menegaskan bahwa hal itu bisa diwujudkan. Bersama Sandiaga Uno yang sudah berpengalaman dalam bidang perbankan, Anies akan menggandeng Bank DKI untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Caranya adalah dengan mengarahkan masyarakat untuk menabung di Bank DKI selama 6 bulan secara konsisten minimal selama 6 bulan. Saldo yang terkumpul nanti akan dijadikan sebagai pengganti uang muka untuk kredit rumah.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya