Menuju konten utama

Jasa Marga Kaji Rencana Penjualan Ruas Tol di Pasar Modal

PT Jasa Marga (Persero) Tbk sedang mengkaji rencana penjualan sejumlah ruas tol milik perusahaan negara ini melalui pasar modal (sekuritisasi) untuk mengumpulkan pendanaan bagi pengerjaan proyek-proyek baru.

Jasa Marga Kaji Rencana Penjualan Ruas Tol di Pasar Modal
Sejumlah kendaraan roda empat mengantre di gerbang Tol Jagorawi Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (19/11/2016). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kini sedang mengkaji realisasi rencana penjualan sejumlah ruas jalan tol milik perusahaan plat merah itu melalui pasar modal (sekuritisasi).

Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, mengatakan langkah sekuritisasi ini merupakan upaya perusahaannya mencari pendanaan proyek-proyek lain di masa mendatang.

Meski begitu, Desi mengaku akan melihat terlebih dahulu reaksi investor. Alasan dia, sekuritisasi ini adalah hal baru bagi Jasa Marga.

“Kami (Jasa Marga) punya pendapatan yang sudah rutin, tapi memang tidak ada kontrak antara pengguna jalan dengan Jasa Marga. Maka, kami punya ekspektasi pendapatan ke depan. Kalau ternyata sama-sama menguntungkan, kami senang karena ini (sekuritisasi) adalah instrumen baru,” kata Desi seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Jasa Marga di Balai Kartini, Jakarta, pada Rabu (15/3/2017).

Desi mencontohkan teknis sekuritisasi itu bisa dengan penjualan sejumlah ruas tol ke pihak investor untuk masa kontrak tertentu. Jasa Marga akan mempertimbangkan perbandingan besaran pemasukan melalui sekuritisasi dengan proses reguler sebelum memutuskan penjualan itu.

“Misalnya, kami memilih Tol Jagorawi. Untuk Jagorawi sendiri tahun lalu pendapatannya Rp714 miliar. Misalnya, kami lepas selama tiga tahun ke depan, kan bisa dihitung. Kemudian nanti calon yang berminat akan mengambil, dan biasanya minta diskon. Itulah yang akan diterima Jasa Marga di depan,” kata Desi.

Akan tetapi, sampai sekarang, Desi masih enggan menyebutkan ruas-ruas tol mana saja milik perusahaannya yang akan dilego ke pasar modal. Dia beralasan rencana ini masih memerlukan kajian mendalam. “Jadi semua pihak sama-sama berpikir dulu bagaimana agar bisa mensukseskan ini.”

Desi mengungkapkan saat ini pihaknya masih mengkaji rencana sekuritisasi tersebut dari berbagai sisi.

“Kami sudah konsultasi juga dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan juga.”

Laporan akhir tahun PT Jasa Marga, seperti diungkapkan Desi, mencatat selama 2016 perusahaan plat merah ini telah mengoperasikan 593 kilometer jalan tol.

Pada 2019, PT Jasa Marga berencana meningkatkannya dua kali lipat menjadi 1.260 kilometer jalan tol. Di 2019, perseroan juga menargetkan memegang konsesi jalan tol sepanjang 2000 kilometer.

Peningkatan itu datang dari sejumlah konsesi ruas jalan tol yang diperoleh perseroan pada 2016. Konsesi-konsesi itu antara lain Jalan Tol Semarang-Batang sepanjang 75 kilometer, Jalan Tol Pandaan-Malang sepanjang 37,62 kilometer, Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39,9 kilometer, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,35 kilometer dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated sepanjang 36,4 kilometer.

"Dengan bertambahnya lima ruas tersebut, saat ini total konsesi Jasa Marga adalah 1.260 km atau tumbuh 27,6 persen dibanding 2015," ujar Desi.

Baca juga artikel terkait PT JASA MARGA atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom