tirto.id - Kendati jadwal Liga Italia belum pasti, klub-klub di Italia diperbolehkan untuk menggelar latihan secara berkelompok mulai hari Senin (18/05/2020). Hal itu ditegaskan oleh Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, meski di sisi lain belum ada jadwal pasti kapan Serie A akan kembali bergulir.
Di jajaran liga top Eropa saat ini baru Liga Jerman saja yang sudah memulai lagi kompetisi mereka. Keberhasilan DFL yang dibantu klub dalam meyakinkan Pemerintah Jerman membuat negara lain juga memiliki optimisme yang sama. Salah satunya Italia yang sampai saat ini terus menggodok sejumlah aturan baru terkait pencegahan COVID-19 di stadion.
Conte telah mengizinkan klub memulai aktivitas latihan mulai tanggal 18 Mei esok. Hal itu didukung dengan pernyataan dari sang perdana menteri bahwa jumlah kasus positif corona di Italia sudah mulai berkurang.
“Kemarin kami menerima dekrit baru yang membuat klub bisa mulai berlatih. Kurva (kasus positif corona) di Italia sudah menunjukkan penurunan dan sekarang berada di angka yang kita semua harapkan. Memang agak riskan, tapi kita tidak bisa seperti ini terus sampai vaksin ditemukan,” kata Conte seperti dikutip dari Football Italia.
“Mulai 18 Mei, toko, salon, pangkas rambut, bar, restoran, pub, museum, dan latihan sepakbola sudah boleh diadakan namun harus tetap mengikuti aturan yang berlaku. Untuk 25 Mei, gym, kolam renang, dan pusat olahraga lain sudah bisa dibuka. Sedangkan teater dan bioskop baru bisa dibuka lagi pada 15 Juni,” lanjut Conte.
Kabar sebelumnya menyebutkan bahwa Serie A akan dimulai lagi pada 13 Juni. Namun sayangnya, hal itu terancam oleh masih belum ditemukannya kata sepakat terkait protokol tertentu. Seperti misalnya jika ada satu pemain dari sebuah tim yang terinfeksi corona, maka semua anggota di tim tersebut harus ikut menjalani karantina selama 15 hari.
Namun belum lama protokol itu dikeluarkan oleh pemerintah, 24 jam kemudian ada penolakan dari AIA atau Asosiasi Pemain Italia dan Lega Serie A. Karena jika itu harus dilakukan maka sama saja kompetisi tidak akan jalan.
Secara tidak langsung, pelaku sepakbola di Italia meminta agar pemerintah mencontoh Jerman. Disana meski ada satu atau dua pemain yang terkena virus, maka hanya yang bersangkutan saja yang menjalani karantina. Sedangkan yang lain bisa tetap beraktivitas atau bertanding seperti biasa.
Kabar bagusnya, Vincenzo Spadafora sebagai Menteri Olahraga Italia berada di pihak klub dan para pemain. Ia berharap segera ditemukan kesepakatan mengenai hal itu agar kompetisi bisa segera dilanjutkan pada 13 Juni.
“Isu utama saat ini adalah soal karantina. Karena jika tetap berpedoman pada protokol yang ada sekarang, bisa jadi ada klub yang tidak bisa bermain selama dua pekan. Kami akan segera membahas hal ini dan saya berharap kita bisa menyaksikan lagi sepakbola pada 13 Juni,” ungkap Spadafora.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Agung DH