Menuju konten utama

Isu Intoleransi Masuk dalam Agenda Rapim Polri 2017

Polri menaruh perhatian khusus pada kasus intoleransi yang akhir-akhir ini marak di Indonesia.

Isu Intoleransi Masuk dalam Agenda Rapim Polri 2017
Kapolri Jendral Tito Karnavian. TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Polri menggelar rapat pimpinan (rapim) 2017 di Auditorium STIK, Jakarta, Rabu (25/1/2017). Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam pidato pembukaannya menyampaikan rapim Polri itu bertujuan untuk mengevaluasi kerja Polri selama 2016 dan Polri akan menyatukan visi untuk menghadapi tantangan 2017.

"Pada 2016, terjadi peristiwa 411 dan 212. Walaupun dapat ditangani dengan baik, tapi peristiwa tersebut memperlihatkan indikator yang harus diwaspadai bersama di mana massa yang sangat besar menaikkan pengaruh kelompok transnasional yang menggerus toleransi dan kebhinnekaan di Indonesia," kata Tito sebagaimana diwartakan Antara.

"Kita sudah lihat polarisasi di masyarakat yang dapat menimbulkan ekses. Kalau tidak ditangani dengan baik, tentu akan berdampak," katanya lagi.

Rapim Polri dijadwalkan berlangsung selama tiga hari 25-27 Januari. Beberapa agenda dalam rapim Polri itu antara lain penanganan konflik horizontal, terorisme, kasus narkoba, kejahatan transnasional, kejahatan terorganisir, kasus siber, kasus perdagangan manusia, dan kasus penyelundupan manusia.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri Rapim Polri 2017 dan akan memberikan pengarahan kepada 399 anggota Polri, yaitu sejumlah perwira menengah dan perwira tinggi, para kapolda dan pejabat utama Mabes Polri.

Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, para komisioner Kompolnas, Ketua KPK Agus Rahardjo, Kepala BIN Budi Gunawan, dan sejumlah menteri Kabinet Kerja hadir dalam pembukaan rapim Polri tersebut.

Baca juga artikel terkait POLRI atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Hukum
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH