Menuju konten utama

Israel Balas Serang Militer Iran di Suriah, Targetkan Persenjataan

Serangan ini sebagai balasan atas dugaan bahwa Iran meluncurkan rudal ke pasukan Israel di Dataran Tinggi Golan.

Israel Balas Serang Militer Iran di Suriah, Targetkan Persenjataan
Ilustrasi serangan udara di Suriah. ANTARA FOTO/Social Media Website via Reuters TV

tirto.id - Tentara Israel mengatakan pada Kamis (10/5/2018) telah menyerang hampir seluruh infrastruktur dan sarana militer Iran di Suriah semalam. Serangan ini sebagai balasan atas dugaan bahwa Teheran meluncurkan roket dan rudal ke arah pasukannya di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Israel telah menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan Suriah dalam perang Timur Tengah 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.

"Militer Israel telah menyerang puluhan sasaran militer Iran di Suriah," kata juru bicara militer Israel Jonathan Conricus, seperti dikutip Al Jazeera.

Dia menambahkan, militer Isreal juga menargetkan intelijen, logistik, gudang penyimpanan senjata dan kendaraan, serta roket milik Iran.

Bahkan, satu instalasi radar Suriah ikut dihancurkan dalam serangan itu, demikian kantor berita pemerintah Suriah, SANA mengutip pernyataan dari salah satu sumber militer.

Dilaporkan pula bahwa pertahanan udara telah menangkis "agresi Israel" di wilayah Suriah dengan menembak jatuh sejumlah rudal. Namun, beberapa rudal juga ikut menabrak sejumlah batalion pertahanan udara, radar, dan sebuah depot amunisi Suriah.

"Ini adalah pertama kalinya Israel secara langsung menuduh Iran menyerangnya dari dalam wilayah Suriah sejak dimulainya perang saudara Suriah pada 2011," kata koresponden Al Jazeera, Harry Fawcett dari Yerusalem.

Israel telah melakukan lebih dari selusin serangan di Suriah dalam satu tahun terakhir. Padahal pemerintah telah berjanji untuk menghentikan apa yang dianggapnya sebagai "pertahanan militer" musuh-musuh di Suriah.

Namun, Israel diyakini telah melakukan beberapa serangan terhadap fasilitas-fasilitas militer Iran bahkan sejak Februari. Ini terbukti dari jet tempur F-16 Israel yang ditembak jatuh oleh militer Suriah.

Konfrontasi terakhir terjadi ketika rudal Israel dilaporkan menyerang sebuah pos militer di selatan ibu kota Suriah Damaskus pada Selasa, 8 Mei, seperti dilansir BBC. Dua rudal ditembak jatuh di daerah Kiswah dan dua warga sipil tewas dalam ledakan.

Namun, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan rudal menghantam depot senjata Iran, menewaskan 15 pejuang pro-pemerintah.

Delapan anggota pasukan Garda Revolusi yang kuat dan beberapa warga negara non-Suriah lainnya termasuk di antara korban yang tewas, ungkap kelompok tersebut.

Tidak ada komentar langsung dari Iran terkait serang terbaru dari Israel. Seperti diketahui, Israel telah mengirim pasukan ke Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.

Sementara itu, mengutip BBC, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel mungkin akan berperang dengan Iran "lebih cepat daripada nanti" untuk menghentikan serangan.

Netanyahu bahkan diketahui telah berperan dalam mendesak Presiden As Donald Trump untuk mengakhiri dukungannya dalam perjanjian nuklir dengan Iran.

Pekan lalu, ia mengungkap dokumen-dokumen Iran yang membuktikan bahwa belum adanya upaya untuk mengakhiri pembangunan senjata nuklir, yang mana bertentangan dengan kesepakatan itu.

Netanyahu berada di Moskow pekan ini, memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin, yang negaranya adalah sekutu Iran dan Suriah, tentang temuan dokumen Iran itu.

Baca juga artikel terkait KRISIS SURIAH atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari