tirto.id - Ledakan bom bunuh diri yang dilakukan ISIS di sebuah masjid Syiah di Pakistan selatan pada Kamis (16/2/2017) waktu setempat menewaskan sedikitnya 75 orang. Teror bom itu merupakan serangan paling mematikan di Pakistan dalam lebih dari dua tahun.
Menurut pejabat keamanan Pakistan, pelaku memasuki Masjid Lal Shahbaz Qalandar dan meledakkan bom di tengah para jamaah, demikian seperti dilansir news.com.au.
ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut, dalam pernyataan mereka kepada kantor berita Aamaq. Mereka memang telah menargetkan serangan terhadap pengikut Syiah.
ISIS memandang Syi'ah murtad dan telah menargetkan minoritas Syiah Pakistan sejak lama. Menurut mereka kuil Sufi seperti yang ditargetkan pada Kamis sebagai bentuk penyembahan berhala.
Raja Somro, yang menyaksikan serangan itu, mengatakan kepada jaringan TV lokal bahwa ratusan orang melakukan tarian spiritual yang dikenal sebagai Dhamal ketika pembom menyerang.
"Saya melihat mayat di mana-mana. Saya melihat mayat perempuan dan anak-anak," katanya.
TV lokal menunjukkan tayangan video setelah ledakan, dengan jamaah terluka menangis minta tolong dan lantai ditutupi dengan sepatu, darah dan bagian tubuh. Wanita menangis dan memukuli dada mereka dalam kesedihan.
Serangan pada Kamis lalu merupakan insiden paling mematikan di Pakistan sejak 16 Desember, 2014, ketika kelompok militan menyerang sebuah sekolah yang dikelola militer di Peshawar. Saat itu serangan menewaskan 154 orang, sebagian besar anak-anak sekolah.