Menuju konten utama

Iran Tahan Enam Remaja karena Ajarkan Tari Zumba

Menari dilarang di Iran bagi wanita di depan pria selain keluarga dekat mereka. Namun, dalam beberapa tahun terakhir Zumba telah dilarang bahkan di gym wanita.

Iran Tahan Enam Remaja karena Ajarkan Tari Zumba
Para perempuan berlatih Zumba di taman kota Teheran, Iran. FOTO/Alamy

tirto.id - Empat anak laki-laki dan dua perempuan telah ditangkap di Iran karena mengajarkan gerakan tari Zumba, aktivitas kebugaran dari Kolombia, demikian yang diungkapkan komandan Garda Revolusi.

"Anggota sebuah jaringan pengajaran dan pembuatan film tari-tarian barat telah diidentifikasi dan ditangkap," ujar Hamid Damghani, seorang komandan Garda Revolusi di Shahroud, timur laut Iran, seperti dikutip BBC dari situs berita Jamejam Online.

"Tim ini menarik perhatian anak laki-laki dan perempuan, karena mengajari mereka tarian barat dan menayangkan video klip mereka di aplikasi media sosial seperti Telegram dan Instagram,” kata Damghani.

Ia menambahkan, "Mereka ditangkap oleh pasukan penjaga intelijen saat mengajar dan membuat video klip ... karena mereka berusaha mengubah gaya hidup dan mempromosikan melepas jilbab."

Mereka didakwa karena menari dan gagal memakai jilbab yang tepat, mengingat peraturan Islam mengharuskan wanita memakai jilbab dan melarang menyingkapkan pakaian di depan umum.

Menari dilarang di Iran bagi wanita di depan pria selain keluarga dekat mereka. Namun, dalam beberapa tahun terakhir Zumba dan tarian lainnya telah dilarang bahkan di gym wanita, meskipun peraturan tersebut dicemooh secara luas.

"Mempromosikan dan mengajarkan tari atas nama olahraga di gym wanita merupakan masalah serius," kata Damghani.

Pada tahun 2014, tujuh pemuda Iran ditangkap karena menari bersama lagu “Happy” Pharrell Williams di sebuah video buatan sendiri yang beredar di internet. Mereka diberi hukuman penjara dan cambuk.

Larangan ini disambut cemoohan di media sosial, dengan banyak membandingkan larangan Zumba di gym dengan melakukan tindakan ekstrem yag dilakukan ISIS, misalnya.

Seorang manajer gym mengatakan kepada surat kabar Aftab-e Yazd bahwa dia tetap akan mengajar Zumba, tapi menyebut tarian itu dengan hal lain.

"Kita harus memiliki kelas-kelas ini, kita telah mengajar Zumba selama 12-13 tahun dan jika mereka melarangnya, kita akan melanjutkan kelas kita dengan nama yang berbeda," katanya seperti dikutip dari The Guardian.

"Zumba adalah salah satu kegiatan yang paling menguntungkan dan klub tidak bisa mengabaikan Zumba."

Baca juga artikel terkait IRAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari