tirto.id - Pemerintah Belanda berinvestasi senilai 400 juta dolar AS atau setara Rp5,2 triliun untuk pembangunan Jembatan Pancasila Palo Tanah Merah (Palmerah) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kerja sama itu telah diteken dalam nota kesepahaman (MoU) pada saat lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Belanda pekan lalu.
"MoU ini berkaitan dengan rencana investasi pembangunan Jembatan Pancasila Palo Tanah Merah (Palmerah), yang menghubungkan pantai Paloh di Larantuka dengan pantai Tanah Merah di Adonara Barat," kata Gubernur Frans Lebu Raya di Kupang, Jumat (29/4/2016).
Frans Lebu juga menyampaikan MoU tersebut telah diteken di Den Haag Belanda Jumat (22/4) lalu, dan disaksikan langsung Presiden Jokowi.
Selain proyek jembatan, kata Lebu Raya, dalam MoU itu juga disebutkan mengenai rencana investasi Belanda terhadap pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut di Selat Gonsalu—di kolong jembatan Pancasila Palmerah.
"Ada empat MoU yang ditandatangani dengan Pemerintah Belanda, dan NTT sendiri menandatangani MoU dengan besaran 400 juta dolar Amerika," tambahnya.
Kendati demikian, Lebu menyampaikan realisasi pembangunan belum bisa ditentukan karena Pemerintah Belanda masih menunggu hasil studi kelayakan (FS) jembatan Pancasila Palmerah.
Studi kelayakan itu, kata dia, masih proses persiapan tender oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan diharapkan selesai paling lambat Juli atau Agustus 2016.
"Untuk FS, sudah ada alokasi dana sebesar Rp10 miliar dalam APBN 2016. Saat ini sedang dalam persiapan untuk dilelang," katanya.
Menurut dia, hasil FS ini akan dilelangkan kepada calon investor.
Rencananya persiapan peletakan batu pertama pembangunan jembatan penghubung Pulau Flores dengan Pulau Adonara itu, rencananya dilakukan 13 Desember 2016 mendatang.
(ANT)
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH