Menuju konten utama

Integrasi Grab dan Kudo Targetkan Jaring 5 Juta Mitra

Langkah Grab Indonesia mengakuisisi Kudo, yang diikuti integrasi kedua perusahaan, menargetkan mampu menarik minat mitra sebanyak 5 juta orang. Mitra Grab Indonesia kini juga bisa sekaligus menjadi agen Kudo.   

Integrasi Grab dan Kudo Targetkan Jaring 5 Juta Mitra
CEO and Co-Founder Grab Anthony Tan memaparkan integrasi dan ekspansi Grab bersama dengan start up Kudo saat peluncuran master plan bertajuk "Grab 4 Indonesia" di Jakarta, Kamis, (18/5/2017). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Grab Indonesia telah melakukan akuisisi terhadap perusahaan startup asal Indonesia, Kudo. Proses integrasi dua perusahaan ini dalam tiga bulan terakhir telah menghasilkan kerja sama layanan dan pembentukan pusat riset.

Kudo merupakan singkatan “Kios untuk Dagang Online.” Start up ini menyediakan solusi untuk marketplace dan ekosistem pembayaran di Indonesia.

Pendiri Kudo, Albert Lucius mengatakan jumlah mitra, yang ditargetkan terjaring dari integrasi layanan perusahaannya dengan Grab Indonesia, ialah 5 juta orang. Mitra pengemudi Grab kini bisa sekaligus menjadi agen Kudo. Sementara jumlah agen Kudo saat ini hampir 500.000 orang di seluruh Indonesia.

“Sekarang ini kita cross project. Aplikasi Kudo bisa buat merekrut pengemudi, dan pengemudi pun bisa juga menjual barang-barang Kudo. Wallet-nya maunya cuma jadi satu,” kata Albert dalam acara Media Briefing di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, pada Kamis (18/5/2017).

Setelah menjadi bagian dari Grab Indonesia, menurut Albert, Kudo bertanggungjawab menangani fitur GrabPay yang berada langsung di bawah pengawasan Grab Asia Tenggara.

“Fokus kami adalah membuat ekosistem digital, dimana ada use case-nya, seperti marketplace maupun barang-barang yang Kudo jual, menjadi payment use cases-nya bagi GrabPay.” kata Albert.

Dia melanjutkan, “Untuk sistem pembayaran itu, supaya jalan, harus banyak use cases-nya. Nah itulah di Kudo ada banyak merchant-nya, begitu juga dengan di Grab. Di situ, kami melapor langsung (ke Grab Asia Tenggara),” kata Albert.

Selain mengintegrasikan peran mitra Kudo dan Grab Indonesia, kedua perusahaan juga telah membuka pusat penelitian dan pengembangan (R&D) bersama di Jakarta. Pusat R&D itu merupakan milik Grab yang keenam di dunia, selain di Singapura, Bengaluru, Beijing, Ho Chi Minh City, dan Seattle.

“Pusat R&D itu tadinya punya Kudo, tapi akhirnya diekspansi. Targetnya 200 engineers, dan kita taruh hardware, lalu dijadikan tempat berkolaborasi. Di Kudo sendiri, sekarang sudah ada 150 (engineers). Semuanya orang Indonesia yang kita rekrut dari kampus lokal maupun luar negeri,” kata Albert.

Sayangnya, Albert enggan menjelaskan nilai akuisisi Kudo oleh Grab Indonesia. “Nilainya tidak bisa kita ungkapkan. Itu kebijakan Grab, untuk akuisisi tidak pernah memberitahukan,” ujar Albert.

Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menambahkan akuisisi Kudo merupakan bagian dari implementasi investasi Grab di Indonesia senilai 700 juta dolar AS. Proses investasi dalam program bernama Grab 4 Indonesia masih terus berlangsung.

“Untuk angka 700 juta dolar Amerika dalam 4 tahun itu tentunya bisa kita tanamkan dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak,” kata Ridzki.

Baca juga artikel terkait TRANSPORTASI ONLINE atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom