Menuju konten utama

Ini Kisah Wendi Rakhadian Selama Disandera Abu Sayyaf

Wendi Rakhadian berkisah tentang pengalamannya selama menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf.

Ini Kisah Wendi Rakhadian Selama Disandera Abu Sayyaf
Sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang menjadi korban sandera kelompok militan Abu Sayyaf, berjabat tangan dengan perwakilan pemerintah saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/5). Antara foto/M Agung Rajasa.

tirto.id - Wendi Rakhadian, salah satu dari 10 Warga Negara Indonesia (WNI), yang berhasil dibebaskan dari sekapan kelompok teroris Abu Sayyaf, berkisah tentang pengalamannya selama menjadi sandera. Dari cerita Wendi Rakhadian, para sandera diperlakukan dengan cukup layak oleh orang-orang Abu Sayyaf meskipun tetap saja dihantui rasa takut dan was-was.

"Selama disekap itu setiap harinya saya beserta teman yang lain tetap diberi makan nasi. Sistemnya, kami makan jika diberikan, kadang tiga kali sehari, kadang kurang dari itu," ucap Wendi Rakhadian di Padang, Sumatera Barat, seperti dikutip dari Antara, Selasa (3/5/2016).

"Kami 10 orang itu dikumpulkan pada satu tempat, dan tidak boleh menjauh dari tempat itu. Kami tidak berani berbuat macam-macam, karena selalu diawasi oleh beberapa orang yang menggenggam senjata laras panjang," imbuhnya.

Wendi Rakhadian juga menuturkan, para penyandera memberi kesempatan kepada para tawanan untuk melaksanakan ibadah, bahkan kelompok teroris itu tidak pernah melakukan hal-hal yang kasar. Selain itu, lokasi penyekapan seringkali berpindah dengan alasan keamanan.

"Tidak ada larangan oleh mereka ketika kami menunaikan shalat, dibiarkan saja. Kami juga tidak pernah menerima tindakan kekerasan. Jika mereka menilai suatu titik hutan itu tidak aman, maka pindah ke titik lainnya. Setiap titik itu kami tidur, dan duduk hanya beralas tanah saja," kisah Wendi Rakhadian.

Baca juga artikel terkait WENDI RAKHADIAN atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya & Iswara N Raditya

tirto.id - Hukum
Penulis: Iswara N Raditya & Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya