tirto.id - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga saat ini masih cukup tinggi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan, hingga Jumat (18/2/2022) status Gunung Merapi masih pada level III atau siaga.
BPPTKG mengatakan, pada periode pengamatan Jumat (18/2/2022) 00:00-06:00 WIB teramati adanya asap kawah bertekanan lemah, berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200-600 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Pada periode pengamatan tersebut juga terjadi 41 gempa guguran serta teramati 8 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya. Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Berita aktivitas terkini Gunung Merapi
Periode pengamatan
18-02-2022 pukul 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 77-99 %, dan tekanan udara 568-717 mmHg.
Pengamatan visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200-600 meter di atas puncak kawah.
● Teramati 8 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 41, Amplitudo : 3-17 mm, Durasi : 43-178 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 1, Amplitudo : 3 mm, S-P : 0.6 detik, Durasi : 7 detik)
■ Tektonik Jauh
(Jumlah : 1, Amplitudo : 41 mm, S-P : tidak terbaca, Durasi : 182 detik)
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya