tirto.id - Serangan ISIS di rumah sakit militer terbesar di Afghanistan, Sardar Mohammad Daud Khan, menewaskan 19 orang, satu di antaranya adalah komandan militer Taliban bernama Hamdullah Mokhlis.
India Todaymelaporkan, Mokhlis adalah anggota jaringan garis keras Haqqani dan seorang perwira di pasukan khusus Korps Badri. Menurut salah satu sumber, Mokhlis adalah tokoh paling senior yang terbunuh sejak Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan.
Kelompok yang berafiliasi dengan ISIS mengaku bertanggung jawab terhadap serangan itu, dalam sebuah pernyataan di Telegram mereka mengatakan: "lima pejuang kelompok Negara Islam melakukan serangan terkoordinasi secara simultan."
Di sisi lain, juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid mengatakan, "Pemberontak IS ingin menargetkan warga sipil, dokter dan pasien di rumah sakit."
Namun, Mujahid mengklaim, pasukan Taliban berhasil memukul mundur serangan itu dalam waktu 15 menit. Menurut dia, pasukan khusus Taliban dijatuhkan ke atap rumah sakit dari helikopter.
Serangan Bom Tewaskan 19 Orang
NDTVmelaporkan, sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan di rumah sakit militer utama Kabul itu. Serangan itu bermula dari seorang pembom bunuh diri, kemudian meledakkan bahan peledaknya di dekat pintu masuk fasilitas sebelum orang-orang bersenjata masuk ke dalamnya.
Pejabat Taliban mengatakan, Hamdullah Mokhlis, tokoh paling senior, langsung bergegas ke tempat kejadian tak lama setelah mengetahui adanya serangan.
"Ketika mendapat informasi bahwa Rumah Sakit Sardar Daud Khan diserang, Maulvi Hamdullah (Mokhlis), komandan korps Kabul, segera bergegas ke tempat kejadian," kata pejabat media Taliban.
"Kami mencoba menghentikannya tetapi dia tertawa. Belakangan kami mengetahui bahwa dia mati syahid dalam pertarungan tatap muka di rumah sakit," tambahnya.
DWmelaporkan, setidaknya ada enam pria bersenjata yang terlihat menyerang rumah sakit militer itu. Seorang saksi mata juga melaporkan, dia mendengar suara tembakan dan melihat asap mengepul dari gedung. Sebuah cabang lokal yang berafiliasi dengan ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Sejak beberapa bulan terakhir, kelompok itu memang melakukan sejumlah serangan berdarah di Afghanistan. Pejabat Taliban dari Kementerian Pertahanan, Hibatullah Jamal mengatakan, dua dari enam penyerang sudah ditangkap.
"Ada korban di antara personel kami dan warga sipil," kata Jamal.
Rumah sakit yang baru saja dibom ini pernah mengalami serangan serupa di tahun 2011 dan 2017. Dalam peristiwa di tahun 2011, setidaknya enam orang tewas ketika seorang pembom bunuh diri Taliban memasuki gedung. Sedangkan di tahun 2017, pria bersenjata berpakaian staf medis melepaskan tembakan dan menewaskan 30 orang.
Editor: Iswara N Raditya